Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 5 Kesalahan Keuangan yang Tak Pernah Dilakukan Orang Kaya

Kompas.com - 12/08/2019, 16:51 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Tak sedikit orang-orang yang langsung berinvestasi dan berharap hal yang sama.

Itu akan baik-baik saja bila Anda merupakan seorang profesional yang ingin mencoba-coba. Namun, tren seperti bitcoin adalah bisnis yang riskan, terlihat dari kerugian yang dialami oleh bitcoin selama setahun belakangan.

Baca juga: Warren Buffett: Mata Uang Digital Akan Berakhir Buruk

Investor kawakan Warren Buffet mengatakan, "Dalam hal cryptocurrency, saya yakin kalau hal tersebut akan berakhir dengan buruk."

"Hal terpenting dalam investasi adalah, Anda memiliki filosofi yang Anda pahami kenapa Anda melakukannya dan melakukan hal-hal lain yang anda tidak ketahui cara melakukannya," kata Buffet pada acara pertemuan tahunan, Bekshire Hathaway di tahun 2018.

4. Tidak punya rencana jangka panjang

Investor kaya adalah orang-orang yang sabar dan mereka tidak memikirkan keuntungan jangka pendek.

"Kebanyakan orang tidak merencanakan tentang bagaimana mereka akan menginvestasikan tabungan mereka untuk 20 tahun ke depan, namun orang-orang kaya memikirkannya. Mereka hanya tidak mengumbarnya," jelas Corley.

Itu tidak hanya untuk memperkaya diri mereka sendiri, namun kekayaan tersebut diciptakan untuk generasi-generasi berikutnya. Sehingga, anak, cucu dan genereasi seterusnya juga dapat menikmatinya.

5. Panik

Dinamika pasar saham terkadang membuat Anda ingin kabur dan bersembunyi. Namun, orang-orang kaya yang sudah terbiasa, mereka tidak panik.

Para orang kaya juga memiliki sumber finansial lainnya yang dapat mereka andalkan.

"Sehingga, ketika pasar saham, pasar properti dan investasi lainnya sedang kacau-balau mereka tetap memiliki pemasukan," kata Corely.

Menurut Johnson, ini juga mengenai tentang apa yang dunia berikan kepada kita dari yang kita berikan.

Baca juga: Rupiah Rentan Terpengaruh Faktor Global, BI Imbau Investor Tak Panik

"Para investor yang cemas akan menerima kecemasan, dan orang-orang yang konfrontatif selalu terlibat dalam beberapa bentuk konflik," katanya.

Sementara itu, orang yang optimis akan mendapatkan hasil yang lebih positif.

"Seumur hidup, ini menjadi kebiasaan dan Anda akan sering menemukan bahwa orang kaya yang bahagia mendapatkan cara itu karena mereka optimis, bukannya menjadi optimis karena mereka menjadi kaya," tutur Johnson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com