Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kendala Ini Membuat Pelayanan Kesehatan di Indonesia Tak Maksimal

Kompas.com - 19/08/2019, 17:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Di sisi lain, distribusi pangan dan distribusi kesehatan banyak terkendala karena tidak bisa ditempuh hanya dengan jalur darat.

"Apalagi secara bisnis, rumah sakit swasta tidak serta merta ingin membangun cabangnya di tempat terpencil. Akhirnya investor maunya investasi di daerah-daerah yang punya impact banyak sehingga ada disparitas di sini. Ini memang susah karena luas sekali, pemerintah pun saat ini sulit menemukan cara yang bagus bagaimana," ungkap Luthfi.

5. Pelayanan Rendah

Luthfi menilai, tingkat pelayanan rumah sakit di Indonesia relatif rendah. Ini tercermin dari kendala masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan di beberapa rumah sakit.

Pasien yang menderita penyakit berat diminta menanti pelayanan hingga 1 bulan lamanya di rumah.

"Prosesnya itu sendiri masih belum membantu. Sampai hari ini masih kita lihat antrian panjang di beberapa rumah sakit. Mereka, pasien yang menderita penyakit berat, harus menunggu 1 bulan di rumah, hal-hal tersebut yang mesti kita sikapi dengan baik," ucap Luthfi.

Akibatnya, banyak masyarakat di daerah Medan yang akhirnya memilih Penang, Malaysia, untuk berobat ketimbang di Indonesia.

"Pasien kita yang lokasinya di Medan, mereka memilih nyebrang ke Penang. RS di Medan memberikan rekomendasinya ke Penang. Sebetulnya bukan karena promosi mereka lebih bagus, tapi memang pelayanan kita yang kurang," ungkap Luthfi.

6. Teknologi Tak Dimanfaatkan dengan Baik

Teknologi yang ada tak dimanfaatkan dengan baik untuk pelayanan kesehatan. Padahal, penggima internet di Indonesia paling tinggi ketimbang negara lain.

"Saya ambil contoh tentang iWatch. iWatch kita pasang di tangan kita, itu bisa mendeteksi kondisi jantung dan kondisi sistem tubuh lainnya. Tapi saat berobat, kita tidak memberitahukan kepada dokter kalau kita punya rekam manual melalui iWatch itu. Padahal kalau diberitahu, dokter bisa langsung merekomendasikan pengobatan yang lebih tepat," pungkas Luthfi.

Luthfi meyakini, bila kendala di atas bisa diatasi dengan baik, sistem pelayanan di Indonesia akan lebih merata dan terintegrasi baik offline maupun online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com