Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2019, 18:33 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membuka kemungkinan diturunkannya bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

Direktur Keuangan dan Treasury BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, faktor penurunan bunga kredit tak hanya dipengaruhi oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI 7 Days Reverse Repo Rate/BI7DRRR), namun juga kondisi likuiditas di pasar.

Adapun saat ini, likuditas di industri perbankan berada dalam kondisi yang cukup ketat.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terakhir, rasio simpanan terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) yang mencerminkan likuiditas industri berada di posisi 96,1 persen.

"Bunga kredit mungkin turun sepanjang lukuiditas market cukup. Selain bunga cuan, ketetatan likuiditas market juga pengaruh, kalau bunga turun tapi likuiditas lock, ya susah," ujar Nixon di Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Baca juga: Bunga KPR Naik, Penjualan Rumah Jadi Seret

BI pun menetapkan, indikator sehat atau tidaknya bank jika rasio LDRnya di kisaran 70 persen hingga 80 persen.

Adapun saat ini, posisi LDR bank pelat merah tersebut hingga semester I 2019 berada di kisaran 114,29 persen.

Walaupun demikian, Nixon optimistis, bunga KPR di bank penyalur KPR terbesar tersebut bisa turun lantaran sudah ada indikasi penurunan biaya bunga di Agustus 2019 jika dibandingkan Juli lalu.

BTN hanya tinggal menunggu likuiditas di pasar menjadi lebih stabil untuk bisa menurunkan bunga KPRnya.

"Kalau masih perang harga memang masih susah. Ke depan tapi akan turun, tinggal nunggu timing," ujar dia.

Baca juga: Suku Bunga BI Turun, tetapi Bunga KPR Justru Naik, Ada Apa?

Sebagai catatan, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BTN per Agustus 2019 tercatat bunga KPR sebesar 10,75 persen.

Untuk menjaga kondisi likuditas tetap sehat, BTN menargetkan LDR tahun depan turun di kisaran 101 persen hingga 103 persen.

Adapun pertumbuhan pertumbuhan dana pihak ketiga di kisaran 11 hingga 13 persen, dengan Cadangan Kerugian Penurunan Laba (CKPN) sebesar 70 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan posisi saat ini yang masih sebesar 40 persen.

"Dibanding Juli, walau likuiditas naik, total dana naik, beban bunga rupiah bulanan Agustus turun dibanding Juli. Cost of fund kita menuju tren penurunan. Saya optimistis sampai akhir tahun bisa capai target laba Rp 2,6 triliun." jelas Nixon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com