Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kejahatan Siber Masih Ancam Nasabah Bank

Kompas.com - 06/09/2019, 08:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

Meski bank punya sistem yang kuat dan SOP dijalankan dengan benar, tetap bisa terjadi pembobolan jika integrasi atau penyambung antar bank tidak aman.

Dari sisi regulasi, menurut Abimanyu, sudah tidak ada persoalan saat ini. Kontrol sudah dilakukan dengan baik dengan strandardisasi perizinan bagi bank yang ingin menjalankan layanan digital.

Menurut Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC), Pratama Persadha, perlindungan tidak cukup hanya dilakukan pada sisi data center, tetapi dari sisi user aplikasi layanan digital juga tidak boleh diabaikan.

"Hal ini yang sering terlewatkan selama ini. Edukasi sangat penting bagi publik." ujarnya.

Baca juga: Mahasiswi Jadi Korban Skimming, Uang untuk Bayar Kuliah Hilang

Di samping ancaman kejahatan siber, kejahatan perbankan yang paling tua seperti skimming juga masih kerap terjadi. Seorang pengguna Twitter lewat akun @adtynnr pada Rabu (4/9/2019) mengaku telah kehilangan Rp 80 juta dari rekeningnya di BRI.

Raibnya simpanannya terjadi secara bertahap sejak 28 Agustus 2019 hingga 3 September 2019 lalu. Namun baru diketahui saat mencetak mutasi rekeningnya pada 2 September 2019.

Ketika dikonfirmasi, Corporate Secretary BRI Heri Purnomo menyatakan BRI akan melakukan investigasi terkait kasus ini.

“BRI akan bertanggungjawab kepada nasabah yang terindikasi terkena tindak kejahatan perbankan,” katanya.

Indra Utoyo, Direktur BRI mengaku pihaknya terus melakukan penguatan sistem keamanan. Setiap tahun BRI mengalokasikan 6 persen dari total capex atau belanja modal IT untuk penguatan tersebut mengacu pada best practice industry.

Baca juga: Cegah Skimming, Bank Ingatkan Nasabah untuk Tetap Waspada

Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI Dadang Setiabudi juga menyebut pihaknya selalu menyiapkan dana yang cukup besar setiap tahun untuk penguatan keamanan sistem.

Hingga Juli, BNI telah menyerap 40 persen dari Rp 1 triliun capex IT tahun ini.

Ke depan, BNI akan terus melakukan pengembangan cyber security baik dari sisi sistem, proses, people dan organisasi. (Dina Mirayanti Hutauruk)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Waspadalah, kejahatan siber masih mengancam nasabah bank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com