Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: 58 Persen Masyarakat Pilih Pesan Makanan Lewat Aplikasi

Kompas.com - 19/09/2019, 16:29 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga riset Nielsen menyebutkan bahwa, tidak kurang dari 95 persen masyarakat Indonesia lebih suka makanan siap santap. Dari angka itu, 58 persen di antaranya memesan menggunakan lewat aplikasi pesan-antar.

Hasil riset ini berjudul "Understanding Indonesia's Online Food Delivery Market" dan dilakukan di tujuh kota besar di Indonesia.

"58 persennya memesan melalui layanan pesan antar lewat aplikasi ponsel," kata Executive Director of Consumer insight Nielsen Singapura, Garick Kea di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Garick menjelaskan, survei ini melibatkan 1.000 responden yang tersebar di sejumlah kota besar Indonesia. Yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Medan.

Dari sisi usia, responden yang disurvei dengan rentang usia 18-45 tahun untuk pria dan wanita. Adapun data diambil berdasarkan penggunaan layanan pesan antar selama tiga bulan terakhir.

Baca juga: Gemar Pesan Makanan Ketimbang Memasak? Itu Fenomena Kekinian...

Survei dilakukan pada pengguna aplikasi layanan pesan makanan yang beroperasi di Indonesia, Grabfood dan GoFood.

"Pertama kali Nielsen melakukan studi ini. Kami perlu melihat tren tahun sebelumnya. Kami memulai riset ini karena online food delivery di Indonesia sebagai fenomena yang menarik," terangnya.

Dari riset ini juga, diketahui bahwa layanan pesan antar makanan menempati posisi kedua dari pilihan masyarakat membeli makanan.

Posisi pertama adalah kebiasaan makan di restoran atau tempat makan, dan posisi ketiga adalah kebiasaan konsumen untuk membawa pulang atau take away.

Garick menyebutkan, jika ditinjau dari sisi frekuensi, pemesanan makanan didominasi yang dilakukan penggunaan aplikasi pesan-antar sekitar 2,6 kali dalam seminggu.

Baca juga: Harkulnas 2019, Pesan Makanan Lewat Go-Food Bisa Dapat Emas Batangan

Hasil riset juga menunjukkan aplikasi layanan pesan-antar makanan Go-Food kini memimpin pangsa pasar. Faktor pendukung adalah aplikasi dinilai memiliki variasi, kelengkapan pilihan, kemudahan penggunaan, dan kemudahan dalam melacak pesanan.

Sehingga penggunaan lebih suka dan nyaman ketika memilih menu makanan atau minuman yang diinginkan.

"Go-Food memperoleh nilai lebih tinggi dari rata-rata tiga pemain lainnya," sebut dia.

Dia menambahkan, riset tentang tren atau landscape konsumen Indonesia ini dilakukan di kota-kota besar yang dianggap dapat mewakili kebiasaan masyarakat. Riset dilakukan berbasis online yang membutuhkan 25 menit saja.

"Tiga alasan teratas salam menyukai Go-food, pertama layanan pesan antar makan yang dapat diandalkan/dipercaya, menawarkan berbagai pilihan menu, dan Pelopor layanan pesan antar makanan di Indonesia," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com