Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena 737 MAX, Boeing Digugat Rp 1,4 Triliun oleh Asosiasi Pilot

Kompas.com - 08/10/2019, 10:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEWYORK, KOMPAS.com - Pilot maskapai Southwest Airlines (LUV) telah menggugat Boeing lebih dari 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS). Mereka merasa dirugikan karena 737 Max yang dirumahkan.

Asosiasi Pilot Southwest Airlines mengeluhkan insiden 737 Max beberapa bulan lalu. Pilot-pilot itu mengklaim Boeing "sengaja" mengesampingkan pilot soal keselamatan pesawat, yang menyebabkan dua kecelakaan fatal dalam waktu kurang dari enam bulan.

Akibatnya, banyak ribuan pemesanan maupun penerbangan di banyak maskapai selain Boeing juga terkena imbasnya, termasuk Soutwest. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya peluang pilot untuk bekerja.

Baca juga: Kecelakaan 737 Max, Boeing Beri Santunan Rp 2 Miliar Per Keluarga

Menurut pengaduan yang disampaikan pilot-pilot tersebut, mereka telah kehilangan lebih dari 100 juta dollar AS sebagai kompensasi yang harusnya mereka terima.

"Sangat penting bagi Boeing untuk mengambil waktu yang diperlukan, untuk merakit 737 MAX menjadi layanan penerbangan yang aman," kata Presiden Serikat Pekerja Soutwest Asia Jonathan Weaks dikutip CNN, Selasa (8/10/2019).

"Pilot kami seharusnya tidak terkena imbas dan mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat kelalaian Boeing ini," imbuh dia.

Baca juga: 737 MAX Dilarang Terbang, Pesawat Boeing 737 Generasi Lama Makin Laris

Southwest sangat terpukul karena pihaknya merupakan operator terbesar pesawat 737 MAX. Hal tersebut menyebabkan 30.000 penerbangan Soutwest dieliminasi, berkontribusi terhadap penurunan sekitar 8 persen dalam layanan penumpang maskapai pada akhir 2019.

Maskapai ini terpaksa membatalkan sekitar 180 penerbangan harian hingga 5 Januari 2020.

Sejak dilarang terbang, maskapai terpaksa memarkir 34 pesawat dan telah memangkas 225 juta dollar AS dari pendapatan operasional maskapai.

Menanggapi pernyataan itu, juru bicara Boeing menyatakan pihaknya bakal mengembalikan Boeing terbang dengan pelayanan yang aman. Pun dia meyakini gugatan dari pilot Soutgwest Airlines tidak pantas.

"Kami akan terus bekerja dengan Southwest Airlines dan pilotnya dalam upaya mengembalikan MAX ke layanan yang aman," kata juru bicara Boeing.

Baca juga: 737 MAX Dilarang Terbang, Pesawat Boeing 737 Generasi Lama Makin Laris

"Boeing sangat menghormati pria dan wanita yang terbang menggunakan layanan Southwest Airlines. Sementara kami menghargai hubungan panjang kami dengan serikat pilot, kami yakin gugatan itu tidak pantas," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Boeing telah nendapat hantaman keras yang bertubu-tubi akibat dua kecelakaan fatal yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia. Sejumlah pembatalan pemesanan dan pembatalan penerbangan berdampak buruk dalam laporan keuangan perusahaan.

Boeing telah melaporkan kerugian terbesarnya, kerugian disesuaikan sebesar 3,6 miliar dollar AS. Tidak hanya itu, perusahaan juga mesti menyiapkan dana sebesar 100 juta dollar AS untuk didistribusikan kepada keluarga terdampak.

Boeing berharap, 737 MAX bisa beroperasi kembali sebelum akhir tahun 2019.

Baca juga: Boeing Telah Sisihkan Dana 50 Juta Dollar AS untuk Keluarga Korban 737 Max


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com