Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss Jadi Negara dengan Tenaga Kerja Paling Terampil, Ini Rahasianya

Kompas.com - 21/10/2019, 09:13 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

ZURICH, KOMPAS.com - Sebagai negara yang terbilang kecil, nyatanya Swiss memiliki daya saing yang unggul dibandingkan negara lain di dunia.

Dalam laporan Global Competitiveness Index yang beberapa waktu lalu baru saja dirilis oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF), secara keseluruhan Swiss menduduki posisi ke-5 dari segi daya saing. Namun demikian, Swiss menempati posisi pertama dalam hal keterampilan pekerjanya.

"Performa Swiss unggul di area yang terkait dengan sumber daya manusia," tulis laporan tersebut.

Negara tersebut memiliki kinerja terbaik dalam hal pelatihan vokasi, on the job training, juga penyerapan tenaga kerja lulusannya.

Baca juga: Pemerintah Jamin Tenaga Kerja Lokal Akan Diutamakan dalam Pembangunan Ibu Kota Baru

Lalu, apa yang dilakukan oleh Swiss untuk meningkatkan kualitas pekerjanya?

Seperti dikutip dari laman WEF, 70 persen siswa sekolah menengah di Swiss mengambil bagian dalam "standar emas", yakni suatu sistem pelatihan pendidikan vokasi (VET).

Berdasarkan laporan Centre for International Education Benchmarking (CIEB), sejak usia 16 tahun, kebanyakan warga Swiss memilih untuk tidak menyelesaikan studinya di satu sekolah.

Mereka justru memilih pindah dari satu sekolah ke sekolah lain, melakukan magang di perusahaan, dan merasakan pengalaman langsung dalam lingkungan kerja selama tiga hingga empat tahun.

Dengan demikian, selain menerima upah, mereka juga belajar untuk mengenal dunia kerja.

Baca juga: Tingkatan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Genjot Pendidikan Vokasi

Dalam laporan CIEV tersebut, dengan sistem VET yang berlaku, sebanyak 30 persen perusahaan Swiss turut berpartisipasi.

Perusahaan-perusahaan tersebut menyiapkan kesempatan yang luas bagi para pelajar untuk berkarir di berbagai pekerjaan dan sektor.

"Sistem tersebut mendapat dukungan yang sangat kuat dari para pengusaha Swiss, yang menganggapnya sebagai kontributor utama bagi vitalitas dan kekuatan ekonomi Swiss yang berkelanjutan," jelas laporan tersebut.

Swiss merupakan negara yang mendapatkan manfaat dari bakat-bakat muda profesional. Tingkat pengangguran pemuda mereka hanya dikisaran satu digit, Swiss pun memiliki tenaga kerja terampil yang bisa menghasilkan barang dan jasa berkualitas tinggi.

Baca juga: Negara-negara Ini Cocok untuk Para Pekerja Freelancer

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com