Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Driver Ojol Ini Dukung Nadiem Jadi Menteri, Apa Alasannya?

Kompas.com - 22/10/2019, 07:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Gojek Nadiem Makarim dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) siang, bertepatan degan rencana Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinet esok, Rabu (23/10/2019).

Sebelumnya diberitakan asosiasi pengemudi ojek online menolak jika Presiden Jokowi menunjuk Nadiem sebagai menteri.

Namun demikian, ada pula asosiasi driver ojek online yang mendukung keputusan Nadiem untuk melepaskan jabatan sebagai CEO Gojek untuk menjadi menteri di era kepemimpinan Jokowi yang kedua ini.

”Kami pro Pak Nadiem jika jadi menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Beliau adalah sosok yang bisa diperhitungkan dalam membangun indonesia ke depan,” ujar Ketua Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) Cang Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/10/2019).

Baca juga: Pengemudi Ojol Tak Setuju Nadiem Makarim Jadi Menteri

Menurut dia, kepemimpinan Nadiem sudah terbukti di Gojek. Terlihat dari bagaimana perusahaan bisa terus bertumbuh dan menarik minat investasi banyak pihak dari dalam dan luar negeri. Hal tersebut terlihat dari kontestasi yang terus dialami Gojek selama ini.

Bisa saja sebut Rahman, di dunia transportasi online Uber adalah pionir. Tetapi  lanjutnya, untuk memaksimalkan kendaraan roda dua seperti ojek online (ojol) Gojek yang menjadi pionir.

”Artinya setimpal lah pak Nadiem jadi menteri,” tegasnya.

Rahman juga membantah anggapan bahwa mitra ojol tidak sejahtera. Menurut dia, bicara hal tersebut sangat subjektif dan banyak faktor.

”Masalah kesejahteraan ojol itu tergantung sudut pandang masing-masing. Yang sangat bersyukur juga banyak kok,” tuturnya.

Baca juga: Ini Dua Orang Pengganti Nadiem Makarim di GoJek

Bagi Rahman, menjadi mitra ojol dengan konsep kerjasama saat ini mendidiknya menjadi seorang entrepreneur.

”Kenapa kita bilang entrepreneur? Karena kami mitra lho bukan pegawai. Bukan karyawan. Kami bekerja atas kemampuan kita sendiri,” paparnya.

Di lain pihak, Aliansi Nasional Driver Online Indonesia (Aliando) turut menyatakan dukungan yang sama.

”Bangga benar untuk Mas Nadiem jika menjadi menteri,” ucap anggota Aliando, Astri.

Baca juga: Cara Sri Mulyani Ciptakan Nadiem Makarim Baru di Indonesia

Dari pengalaman yang dirasakan bersama mitra lainnya, kata Astri, gagasan Nadiem bersama Gojek membawa manfaat bagi banyak orang.

”Apalagi yang Pak Nadiem sudah bangun untuk rakyat kecil sangat terasa sekali. Dalam empat tahun, saya di GoCar merasakan itu. Saya pikir sudah sangat pantas Pak Nadiem jadi menteri karena sudah banyak membantu rakyat kecil,” ujar Astri.

Maun Radit dari Komunitas Energi Satu Aspal mengungkapkan dukungan kepada Nadiem yang sudah dipanggil untuk bersiap mengabdi kepada Negara.

”Kita mendukung karena kita melihat Gojek sangat signifikan memajukan dari sisi ketenagakerjaan,” ujarnya.

Baca juga: Ditawari Jokowi Jadi Anggota Kabinet Kerja II, Nadiem Makarim Cocok Jadi Menteri Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com