Jokowi Susun Kabinet, Rupiah Menguat

JAKARTA, KOMPAS.com -Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menguat mendekati level 14.000, seiring dengan pemanggilan kandidat-kandidat menteri anggota Kabinet Kerja II oleh Presiden Joko Widodo.

Di pasar spot, data Bloomberg Selasa (22/10/2019) pukul 09.56 WIB, rupiah berada di posisi Rp 14.049 per dollar AS. Posisi ini naik 0,22 persen dibandingkan penutupan kemarin pada Rp 14.080,5 per dollar AS.

Sementara itu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah berada di posisi Rp 14.058 per dollar AS atau menguat 0,52 persen dibandingkan kemarin yang berada di Rp 14.132 per dollar AS

Baca juga: Rupiah Lanjutkan Penguatan Menjelang Pengumuman Kabinet

Sejak Senin (21/10/2019) kemarin sejumlah tokoh mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.

Para tokoh tersebut mengenakan kemeja putih lengan panjang, seperti yang digunakan Presiden Jokowi sehari-hari. Mereka mengaku diberi tugas untuk mengemban jabatan pada pemerintahan periode 2019-2024.

Di antara para tokoh yang datang, beberapa yang diproyeksi bakal mengemban jabatan di sektor perekonomian adalah Wishnutama Kusubandio, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, juga Nadiem Makarim.

Nadiem yang merupakan pendiri Gojek mengatakan bakal menanggalkan posisinya sebagai CEO di perusahaan start up decacorn tersebut. Begitu pula dengan Erick Thohir yang mengaku akan meninggalkan dunia bisnis setelah ditunjuk Presiden Jokowi menjadi menteri.

Selain itu, rival Jokowi di Pemilu lalu Prabowo Subianto juga diundang ke Istana dan mengaku diberi amanah untuk mengurus bidang pertanahanan.

Adapun hari ini, Sri Mulyani Indrawati juga dipanggil ke Istana Kepresidenan untuk memenuhi undangan Jokowi.

Dua hari ini, Presiden Jokowi mengundang para tokoh yang bakal menjabat kursi menteri untuk lima tahun mendatang je Istana Kepresidenan. Pengumuman kabinet direncanakan bakal dilakukan esok, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Asosiasi Driver Ojol Ini Dukung Nadiem Jadi Menteri, Apa Alasannya?