Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Sukses Mantan CEO Starbucks, Melawan Keraguan Diri

Kompas.com - 25/10/2019, 09:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Starbucks adalah kedai kopi paling laris di dunia. Saat ini, Starbucks telah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 100 miliar dollar AS.

Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, yang menjadi kekuatan pendorong Starbucks selama lebih dari 3 dekade telah memiliki kekayaan bersih lebih dari 4 miliar dollar AS.

Kendati demikian, Schultz sama seperti manusia kebanyakan saat membangun bisnis. Dia penuh ragu-ragu saat hendak merintis usaha kopinya itu. Dia pun memiliki banyak kekurangan, termasuk gelar akademis.

"Saya tidak punya gelar MBA. Saya tidak pergi ke sekolah Ivy League. Saya hanya orang biasa seperti kamu yang punya mimpi untuk mencoba dan membangun perusahaan yang hebat dan bertahan lama," kata Howard Schultz dikutip CNBC, Jumat (25/10/2019).

Baca juga: Catat, Ini 6 Kebiasaan yang Kerap Dilakukan Orang-orang Sukses

Schultz meyakini dirinya punya kesempatan yang sama seperti orang lain untuk menggapai mimpi-mimpinya. 

Schultz bukan juga berasal dari keluarga kaya. Ia tumbuh dan tinggal di perumahan umum yang terletak di Brooklyn, New York. Namun pada 1987, ia berani membeli satu waralaba kopi Seattle seharga 3,8 juta dollar AS.

Itu pun setelah ia berhasil mendapat beberapa investor. Salah satu investornya adalah ayah dari pendiri Mircosoft, Bill Gates.

Lantas Schulz mampu menumbuhkan 11 toko menjadi lebih dari 3.500 lokasi di lebih dari 75 negara.

Mengapa Schulz bisa sukses seperti itu?

Baca juga: 6 Kegiatan yang Biasa Dilakukan Orang Sukses saat Akhir Pekan

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com