Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: Blok Perdagangan Bebas Terbesar Dunia Masih Tunggu India

Kompas.com - 05/11/2019, 00:35 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) digadang-gadang akan menjadi blok perdagangan bebas terbesar di dunia. Namun demikian, pembentukannya hingga kini masih menemui kendala.

Dari 16 negara yang akan tergabung dalam blok perdagangan bebas itu, India belum bersepakat.

Hal ini terkait kepentingan dari negara yang memiliki penduduk terbesar kedua di dunia itu.

Indonesia memandang India sebagai partner penting dalam blok RCEP.

Begitu pula negara-negara anggota lainnya yang akan tergabung bersama dalam RCEP.

Bahkan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah China pun menganggap India sangat penting untuk ikut memfinalisasi RCEP.

"Memang kalau kita lihat, RCEP adalah blok terbesar melebihi Uni Eropa (EU). EU itu PDB (total negara anggota) kira-kira 18 triliun dollar AS, kalau PDB RCEP itu 27 triliun dollar AS, sedangkan Trans Pacific Partnership (TPP) itu 11 triliun dollar AS," kata Airlangga dilansir laman Setkab.go.id, Senin (4/11/2019).

Terbesar di dunia

Volume perdagangan dari 16 negara calon anggota RECP mencapai 11,5 triliun dollar AS, sedangkan EU 12,5 dollar AS, dan TPP 5,8 triliun dollar AS.

"Kalau bicara penduduk, RCEP ini memiliki total sekitar 3,6 miliar jiwa. Jauh lebih besar daripada Uni Eropa dan PBB. Oleh karena itu, tadi hampir seluruh pemimpin itu mendorong agar perundingan ini bisa difinalisasi," kata Airlangga.

India, ia melanjutkan, sebenarnya berkeinginan untuk menjadi anggota RCEP.

Terlebih negara-negara ASEAN yang menjadi mitra terpenting India juga masuk menjadi anggotanya.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan ASEAN Economic Community (AEC) Council atau Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Bangkok, Thailang, Kamis (31/10/2019).
Dok. Kemenko Perekonomian Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan ASEAN Economic Community (AEC) Council atau Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Bangkok, Thailang, Kamis (31/10/2019).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, hingga kini terus dilakukan perundingan antara negara-negara tersebut dengan India.

Pembahasan RCEP bahkan juga dibahas di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand.

Menurut Menteri Agus, RCEP yang melibatkan 10 negara di Asia Tenggara dengan enam mitra perdagangan bebas masih menemui masalah 'kritikal'.

"Perundingan RCEP ini masih berlangsung. Nanti saya juga akan berunding lagi dengan menteri-menteri seluruh anggota RCEP," ujar Agus.

Ia berharap, masalah RCEP ini memiliki banyak kemajuan pada awal pekan ini.

Sependapat dengan Agus, Airlangga melihat ada harapan untuk realisasi RCEP.

"Yang kritikal itu memang India, yang pending itu isu service maupun investment, tetapi sudah ada titik terang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com