Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi 5,02 Persen di Kuartal III-2019, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 05/11/2019, 13:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen pada kuartal III-2019 secara tahunan. Pertumbuhan ekonomi itu melambat dibanding kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen.

Pertumbuhan yang melambat ini tidak hanya terjadi secara tahunan (yoy). Pertumbuhan juga melambat jadi 3,06 persen dari 3,09 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Adapun dari kuartal I-2019 hingga kuartal III-2019, ekonomi tumbuh sebesar 5,04 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan yang melambat dipengaruhi oleh perekonomian yang diliputi ketidakpastian sehingga berdampak pada ekonomi kawasan, baik di negara maju maupun berkembang.

"Perekonomian global saat ini masih diliputi ketidakpastian, ada tensi geopolitik di beberapa kawasan, dan harga komoditas berfluktuatif menuju penurunan. Ini menunjukkan ketidakpastian global membawa dampak ekonomi," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Baca juga: BPS: Ada Deflasi, Bukan Berarti Daya Beli Turun

Kendati demikian, Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ini lebih baik ketimbang negara-negara lainnya yang penurunnya sudah terlalu curam. Sebut saja China dari 6,5 persen menjadi 6 persen (yoy), AS dari 3,1 persen menjadi 2 persen (yoy), dan Singapura dari 2,6 persen menjadi 0,1 persen (yoy).

"Jadi saya kira kita tidak terlalu curam dibanding negara lainnya," ucap Suhariyanto.

Sementara itu menurut sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 5,01 persen. Kendati mendominasi, konsumsi rumah tangga lebih lambat dibanding kuartal II-2019 sebesar 5,17 persen.

"Tapi kalau dibanding dengan triwulan III-2018, sekarang lebih baik, ada kenaikan sedikit dari 5,0 persen menjadi 5,01 persen," ungkap Suhariyanto.

Secara garis besar, Suhariyanto menyebut struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku kuartal III-2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

Baca juga: BPS: September 2019 Deflasi 0,27 Persen

PDB masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia, yaitu sebesar 56,52 persen.

Kemudian diikuti komponen PMTB atau investasi 32,32 persen, ekspor barang dan jasa sebesar 18,75 persen, konsumsi pemerintah sebesar 8,36 persen, komponen perubahan inventori sebesar 1,52 persen, dan komponen konsumsi lembaga non profir rumah tangga 1,25 persen.

Adapun dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh hampir semua lapangan usaha, seperti lapangan usaha industri, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi terjadi pada lapangan usaha pengadaan gas dan listrik sebesar 4,94 persen.

"Jika dilihat secara spasial, struktur perekonomian kita masih didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 59,15 persen. Kemudian diikuti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua," pungkasnya.

Baca juga: Pasca-skandal, Siapa CEO Baru McDonalds?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com