Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: 80 Persen Ekonomi RI Sudah Sesuai Prinsip Syariah, tetapi....

Kompas.com - 12/11/2019, 12:43 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi perekonomian syariah di Indonesia dinilai harus terus ditingkatkan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluy mengatakan, saat ini hampir 80 persen dari perekonomian RI telah memenuhi prinsip-prinsip ekonomi syariah.

Artinya, dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang saat ini senilai 1 triliun dollar AS, angka tersebut setara dengan Rp 11.245 triliun (kurs Rp 14.057 per dollar AS).

"Terkait Indonesia dengan nilai PDB 1 triliun dollar AS, ukuran ekonomi syariah Indonesia itu 80 persennya," ujar Dody di acara Indoensia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Meskipun demikian, Dody mengatakan, Indonesia belum optimal dalam mengembangkan industri keuangan dan perekonomian syariah. Indonesia masih menjadi konsumen, bukan produsen, di dalam rantai industri ekonomi syariah global.

"Optimalisasi masih rendah dari zakat, infak, sedekah, wakaf untuk dorong pertumbuhan ekonomi," jelas Dody.

Baca juga: BI Dorong Sinergi untuk Bangun Ekonomi Syariah

Selain itu, peran pembiayaan termasuk dari perbankan syariah pun masih rendah. Dody menilai, baik dari pemerintah dan BI telah mendorong kinerja pembiayaan syariah.

Dari sisi permintaan, pembiayaan syariah juga dinilai diminati oleh penduduk Indonesia.

Ditambah lagi, saat ini dunia tengah dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Sehingga diharapkan, keuangan dan ekonomi syariah bisa jadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.

"Keuangan dan juga ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk jadi sumber ekonomi dan untuk meningkatkan struktur neraca saat ini. Ekonomi syariah bisa jadi sumber ekonomi baru, tidak hanya bagi mayoritas penduduk Islam, tapi juga negara lain dengan mayoritas penduduk yang bukan Islam," ujar Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com