Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Green Sukuk Minimal Rp 1 Juta Dianggap Mahal, Ini Kata Kemenkeu

Kompas.com - 16/11/2019, 15:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menjelaskan alasan nominal penjualan obligasi Gree Sukuk ST-006 yang ditawarkan mulai Rp 1 juta.

Ini sekaligus menjawab penjualan obligasi masih dianggap tinggi nilainya dibanding instrumen investasi lainnya. Contohnya, emas, saham, reksa dana, dan deposito yang bisa disasar oleh para investor, terutama milenial untuk berinvestasi.

"Ketika masih offline, itu minimalnya malah Rp 5 juta. Kemudian, online tadi kami turunkan Rp 1 juta. Kenapa tidak Rp 500.000 atau Rp 100.000? Ada pertimbangan, pertama cost. Kalau kita punya uang deposito buat kita mudah, tinggal ke bank saja serahkan uangnya dan disimpan di bank itu saja," kata Luki dalam event Green Sukuk Investorday, di Jakarta, Sabtu (16/11/2019).

Baca juga: Susi Soal Penghentian Penenggelaman Kapal: Tak Perlu Lagi Bicara...

Cost yang dimaksud Luky yakni pengeluaran yang dibagi hasil oleh distributor yang telah dipilih bekerja sama untuk memasarkan. Selain itu ada juga biaya administrasi yang dibayarkan.

"Kalau pembelian Sukuk ini, kami bekerja sama dengan distribusi. Distribusi ini masuk ke rekening pemerintah, itu baru aliran uang masuknya saja," ujarnya.

Begitu pula, proses penerbitan yang juga menggelontorkan biaya. Oleh karena itu, dari perhitungan biaya inilah yang membuat pihak Kementerian Keuangan hanya bisa menawarkan penjualan obligasi minimal Rp 1 juta.

"Kami menggunakan online itu dari semester II-2018. Kalau tahun lalu kita 5 kali penerbitan, tahun ini 10 kali penerbitan. Tapi yang pasti kami menggunakan online memang memudahkan," katanya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti yang Tak Bisa Jauh dari Laut...

Pemerintah telah membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel kepada investor individu secara online (e-SBN), yaitu instrumen Green Sukuk Ritel seri ST006. Masa penawaran ini akan berakhir pada 21 November 2019.

Tingkat imbalan atau kupon minimal untuk ST-006 sebesar 6,75 yang persen sementara jatuh tempo 10 November 2021.

Lantaran Green Sukuk Ritel seri ST006 berjenis surat utang ritel, tak perlu keluar banyak uang untuk membelinya. Sebab sukuk ritel ini bisa dibeli mulai Rp 1 juta.

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Ahok Masuk BUMN Hanya Akan Tambah Masalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com