Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gus Dur Muncul dalam Bentuk Virtual di Hadapan Yenny Wahid...

Kompas.com - 22/11/2019, 18:07 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Presiden RI ke-4 Gus Dur muncul dalam bentuk virtual bersama anaknya Yenny Wahid dalam pembukaan acara Disrupto di Plaza Indonesia, Jumat (22/11/2019). Kemunculan Gus Dur selama beberapa detik membuktikan peningkatan pemanfaatan artificial intelligence, augmented reality dan virtual reality yang memiliki potensi besar di Indonesia.

Acara yang digagas oleh WIR Group, perusahaan teknologi asal Indonesia dan pemimpin pasar dalam teknologi digital reality ini, mengambil sampel Gus Dur sebagai icon pembuka karena dinilai merupakan tokoh yang humanis.

“Beliau itu merupakan salah satu sebagai figure human in tech, siapa yang lebih baik untuk men-symbolize humanity selain Gus Dur?,” kata Executive Chairman & Co Founder Disrupto Daniel Surya

Baca juga: Jadi Komut Pertamina, Ini Rekam Jejak Ahok di Dunia Pertambangan

Disrupto 2019 mengangkat tema The Future of Humanity di mana teknologi bisa lebih memiliki empati dari pada sekadar mencari profit semata. Misi dari acara ini adalah untuk menciptakan platform teknologi baru yang memberikan manfaat dari sisi humanity.

Usai membuka acara Disrupto 2019, Yenny Wahid mengatakan bahwa munculnya Gus Dur yang seolah hidup merupakan awal dari teknologi kecerdasan buatan. Ia mengenang, jika Gus Dur masih ada, mungkin ia akan memperoleh manfaat dari teknologi itu.

“Bahwa Gus Dur bisa seolah hidup dan memberikan sambutan, tentu ini awal dari terobosan teknologi. Jika Gus Dur masih ada mungkin dia bisa dapat mata bionic agar bisa melihat lagi untuk membaca. Dimana dulu saya selalu membaca untuk dia, sekarang setelah ada teknologi bisa membacakan,” ungkap Yenny.

Selanjutnya ia berharap bahwa teknologi berbasis empati bisa dikembangkan agar manusia tidak menjadi korban dari kecanggihan teknologi itu sendiri.

Baca juga: Jadi Staf Khusus Presiden, 7 Milenial Ini Bakal Dapat Rp 51 Juta Per Bulan

“Kita butuh karakter Gus Dur yang mengutamakan rasa empati, kasih sayang keinginan membuat orang menjadi lebih baik,” ungkap Yenny.

Disrupto 2019 akan diadakan selama 3 hari mulai dari tanggal 22 - 24 November 2019, di lima stage Plaza Indonesia yakni Disrupto Hall, Atrium On4, MFH, Disrupto Society, dan VOS Stage. Acara ini juga akan dihadiri oleh beberapa pembicara seperti Furhat Robotik yang mampu berkomunikasi 2 arah dengan ekspresi wajah dan gesture yang natural.

Selain itu juga ada Tilly Lockey seorang gadis berusia 14 tahun yang menjadi manusia bionic dengan tangan “robot”. Cyberdyne yang merupakan sebuah perusahaan robot asal Jepang, membuat robot untuk membantu para kaum lansia dan disabilitas dalam mobilitasnya.

Ada juga Watergen, perusahaan yang menciptakan teknologi untuk dapat mengubah udara menjadi air yang aman untuk diminum.

Selain pembicara tersebut acara ini juga akan dihadiri oleh beberapa CEO dari berbagai industri yang menjadikan era disrupsi ini sebagai peluang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca juga: Pesawat Tujuan Bandara Soetta Mendarat di Halim, Ini Penjelasan Garuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com