Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Macet Setengah Jam, Jokowi Sebut Itu Alasan Ibu Kota Dipindah

Kompas.com - 28/11/2019, 21:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus terjebak kemacetan Jakarta saat ingin menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019.

Hal tersebut ia ceritakan saat sampai di lokasi acara dan bicara di hadapan para bankir yang berkumpul.

"Tadi ke sini macet, setengah jam berhenti," ujarnya di Ciputra Artpeneur, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Ibu Kota Baru Butuh Pasokan Listrik 1.555 MW

Rupanya kemacetan di Jakarta itulah yang membuat Jokowi yakin dan mantap dengan keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke ke Kalimantan Timur.

"Itu lah kenapa ibu kota di pindah," ucapnya sembari disambut tawa oleh tamu yang hadir.

Presiden sendiri sudah mengumumkan lokasi ibu kota baru berada di Kalimantan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Lokasi ibu kota baru berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Baca juga: Cita-cita Jokowi: Jadikan Indonesia Pusat Industri Mobil Listrik Dunia

Usai cerita soal kemacetan Jakarta, Jokowi pun melanjutkan pidatonya di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019. Ia bicara kondisi perekonomian secara global yang masih bergejolak sehingga berimbas kepada seluruh perekonomian di dunia, termasuk Indonesia.

"Kita melihat kondisi perekonomian saat ini dan saya teringat apa yang disampaikan oleh Pak Perry Warjiyo, setidaknya ada tiga nilai acuan untuk bangsa Indonesia itu tetap eksis di tengah ketidakpastian global," katanya.

"Tadi juga diingatkan oleh Pak Perry bahwa satu tahun yang lalu di dalam annual meeting Bank Dunia di Bali, saya menyampaikan mengenai bahwa akan datang musim dingin. Winter is coming. Dan ternyata betul coming-nya benar-benar ada," ucapnya.

Baca juga: Platform Digital Ini Tawarkan Biaya Umrah Mulai Rp 14 Juta, Tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com