Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2019: Blackout Listrik Setelah 22 Tahun

Kompas.com - 02/12/2019, 07:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sripeni mengatakan, pihaknya tengah memaksimalkan pemulihan. Diperkirakan, hari Senin sekitar pukul 16.00 WIB listrik sudah normal 100 persen.

Ternyata beberapa wilayah seperti sebagian Cibarusah masih saja belum teraliri listrik hingga menjelang pukul 18.00 WIB. Namun, per hari Selasa (6/8/2019), listrik dinyatakan normal kembali 100 persen.

Baca juga: Pemadaman Listrik Bisa Jadi Sinyal Buruk Investasi di Indonesia

3. Investigasi penyebab blackout

Kejadian blackout membuat PLN segera mencari tahu penyebabnya. Tak tanggung-tanggung, PLN bakal menunjuk pihak independen untuk melakukan investigasi. Adapun investigasi akan memakan waktu dua sampai tiga bulan ke depan agar mendapat hasil komprehensif.

Selain menginvestigasi, Sripeni akan melakukan perbaikan secara signifikan, salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas kesisteman listrik.

"Kami juga punya kerja sama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas kesisteman listrik kami," ungkap Inten.

Yang pasti pada saat itu, pihak PLN membantah padamnya listrik karena adanya sabotase dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Kejadian ini murni kesalahan teknis.

Untuk menghindari blackout terjadi lagi, PLN saat ini tengah mengatur aliran listrik Jawa 7 dan Jawa 8 untuk Jawa Barat. Tujuannya agar beban listrik di Jawa Barat bisa tercukupi dengan aliran listrik tersebut.

"Dengan adanya aliran listrik baru itu, kita berharap kebutuhan listrik Jawa Barat tidak dialiri dari sisi Timur melulu. Kami harap nanti beban yang ada di Barat bisa dicukupi di Barat. Ini yang kita harapkan dengan masuknya aliran baru itu, titik kritis bisa dikurangi," sebut Djoko.

Tak hanya itu, MRT pun disinyalir akan mampu beroperasi bila blackout terjadi lagi di kemudian hari. Pasalnya, PLN memang telah membuat empat aliran listrik cadangan untuk MRT.

Namun, cadangan yang harusnya berjalan saat listrik blackout adalah cadangan keempat, yaitu PLTG di daerah Senayan. Sayangnya, PLTG tersebut masih dalam tahap pengujian. PLN meyakinkan, proses fisik pembangunan telah mencapai 90 persen

"PLTG itu memang harusnya mem-back up MRT. PLTG itu back up keempat untuk MRT, sedangkan back up kesatu sampai ketiga itu ada di gardu-gardu induk yang akan men-support ke sistem listriknya MRT. Tentunya, yang harusnya jalan saat kondisi ini adalah back up keempat. Tapi saat ini pembangunannya masih dalam proses," ungkap Sripeni.

Pemadaman listrik yang terjadi pada hari itu membuat Plt Dirut dan jajaran direksi lainnya meminta maaf seluas-luasnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Pun memberikan kompensasi kepada warga terdampak.

"Sekali lagi izinkan kami sebagai manajemen PLN meminta maaf yang seluas-luasnya kepada pelanggan PLN," ucap Sripeni.

Baca juga: Berapa Besaran Kompensasi Bagi Konsumen yang Kena Pemadaman Listrik PLN?

4.  Jokowi marah

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Dirut PLN Sripeni Inten (kiri) berjalan masuk ruang pertemuan saat mendatangi Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Kedatangan Presiden ke PLN untuk meminta penjelasan atas matinya listrik secara massal di sejumlah wilayah.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Dirut PLN Sripeni Inten (kiri) berjalan masuk ruang pertemuan saat mendatangi Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Kedatangan Presiden ke PLN untuk meminta penjelasan atas matinya listrik secara massal di sejumlah wilayah.
Padamnya listrik pada 4 Agustus 2019 mengundang kemarahan orang nomor satu di negeri ini, Presiden Joko Widodo.

Senin (5/8/2019) pagi sekitar pukul 08.45 WIB, Presiden RI Joko Widodo terlihat tengah menyambangi Kantor Pusat PLN. Ia didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Kedatangannya ke Kantor Pusat PLN tak lain untuk meminta penjelasan Plt Dirut PLN mengenai pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian wilayah Pulau Jawa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com