Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, Kinerja Ekspor China Kembali Anjlok

Kompas.com - 09/12/2019, 06:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Nilai ekspor China kembali jatuh pada November 2019. Hal tersebut karena nilai ekspor ke Amerika Serikat merosot tajam.

Seperti dikutip dari BBC, Senin (9/12/2019) merosotnya ekspor China ke Amerika Serikat merupakan dampak dari perang dagang di kedua negara yang tak kunjung usai.

Ekspor dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu jatuh 1,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan nilai ekspor tersebut terjadi selama empat kali berturut-turut.

Adapun ekspor ke Amerika Serikat merangsek hingga 23 persen, angka terburuk sejak Februari. Ekspor China ke Amerika Serikat telah merosot dalam 12 bulan terakhir.

Baca juga: Perang Dagang, Trump Kembali Sentil China dan Menyalahkan Obama

Sebagai informasi, tarif bea masuk baru terhadap barang-barang impor asal China ke Amerika Serikat bakal berlaku pada Minggu (14/12/2019) ini.

Pada Jumat (6/12/2019) penasihan ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, 15 Desember merupakan tenggat AS untuk memberlakukan tarif lanjutan untuk produk impor asal China senilai 156 miliar dollar AS.

China dan Amerika Serikat pun terus melakukan negosiasi untuk mencapai kemungkinan kesepakatan di tengah ketegangan yang terjadi di antara keduanya. Namun, hingga saat ini kedua negara tersebut kerap gagal untuk mencapai kata sepakat.

Banyak ekonom mengatakan, meski negosiasi untuk menghindari bea masuk tambahan berhasil, konsumen AS telah menemukan supplier alternatif.

Baca juga: Ada Perang Dagang, Kenapa China Tak Relokasi Industri ke RI?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com