Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Definisi Kaya Menurut Warga Korea Selatan

Kompas.com - 10/12/2019, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Apa definisi kaya menurut Anda?

Bagi warga Korea Selatan (Korsel), seseorang dapat dikatakan kaya apabila memiliki aset dengan nilai rata-rata 3,9 miliar won atau 3,2 juta dollar AS, setara sekira Rp 44,8 miliar.

Hal ini berdasarkan survei lokal yang dipublikasikan pada Senin (9/12/2019) kemarin.

Dilansir dari Korea Herald, Selasa (10/12/2019), survei tersebut dilakukan oleh perusahaan jasa perekrutan Saramin. Survei dilakukan terhadap 4.111 responden usia dewasa.

Baca juga: Ini Cara Mudah Agar Bisa Kaya dari Uang Belanja

Hasilnya, para responden berusia 30 tahunan menyatakan seseorang dianggap kaya apabila ia memiliki aset senilai 3,98 miliar won. Adapun responden berusia 40 tahunan menyebut seseorang kaya bila memiliki aset senilai 3,9 miliar won.

Sementara itu, responden berusia 50 tahun ke atas mendefinisikan orang kaya sebagai orang yang memiliki aset senilai 3,3 miliar won atau setara sekira Rp 38,7 miliar.

Survei itu menjelaskan, aset senilai 3,9 miliar won setara dengan akumulasi 78 tahun penghasilan pegawai sebesar 50 juta won per tahun atau setara kira-kira Rp 587,1 juta. Namun, penghasilan itu tidak dibelanjakan sama sekali.

Menurut data keuangan rumah tangga yang dirilis Lembaga Statistik Korea, bank sentral Korsel Bank of Korea, dan Lembaga Pengawas Jasa Keuangan Korea, rata-rata aset rumah tangga di Korsel senilai 415,7 juta won atau setara sekira Rp 4,8 miliar per Maret 2018.

Baca juga: Simak, 3 Langkah Menjadi Kaya Menurut 150 Miliarder

Data tersebut juga menyatakan, 20 persen warga Korsel yang masuk golongan kaya memiliki aset senilai rata-rata 957,2 juta won atau setara sekira Rp 11,2 miliar.

Survei juga menemukan bahwa sekitar 65 persen responden memandang, untuk memupuk nilai aset sebanyak itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menabung. Adapun 29,1 persen responden menyatakan caranya dengan memenangkan lotere.

Sebanyak 20,6 persen responden menyatakan cara memupuk kekayaan adalah dengan berinvestasi di saham.

Separuh responden mengaku biaya hidup dan pengeluaran untuk makanan membuat mereka kesulitan untuk menabung. Adapun 27,4 persen responden mengaku harus membayar utang ke bank sehingga susah menabung.

Baca juga: Penerima Nobel Ekonomi: Pajaki Orang Kaya, Berikan Uangnya ke Orang Miskin

Selain itu, 25,8 persen responden mengaku biaya untuk liburan membuat mereka kesulitan menabung. Sisanya adalah 25,2 persen responden harus membayar biaya asuransi dan 22,3 persen harus membayar biaya pendidikan anak.

Lalu, bagaimana dengan Anda? Apa definisi kaya menurut Anda sendiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com