JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengimbau Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan seluruh pelaku usaha bahari membangun wisata bahari kelas premium, bukan kelas massal.
"Tolong wisata bahari jangan wisata bahari massal. Jangan massal. Kita akan fokus mencari value added (nilai tambah) dengan premium dan targeted tourism," kata Perry di Kantor Kementerian Krlautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Perry mengimbau wisata bahari harus kelas premium bukan tanpa maksud. Menurutnya, wisata bahari kelas premium menghasilkan lebih banyak nilai tambah.
Baca juga: Kapal Wisata Ilegal Jadi Penginapan di Labuan Bajo, Pemda Rugi
Karena dikhususkan untuk kelas premium pula, maka wisata bahari akan lebih terjaga keindahannya.
"Karena kalau massal rusak (biota dan lingkungan lautnya). Jadi kita memang harus premium tourism. Harganya akan lebih mahal dan juga longer stay," ujar dia.
Perry pun mencontohkan keadaan Bunaken di Sulawesi Utara yang mengalami banyak kerusakan karena semakin banyaknya turis yang bertandang ke tempat itu. Turis-turis tersebut tidak menjaga lingkungan dan akhirnya banyak terumbu karang yang rusak.
"Ingat Bunaken dulu. Sekarang sudah alhamdulillah," papar Perry.
Baca juga: Pusat Budidaya Mutiara Dijadikan Objek Wisata, Pelaku Usaha Khawatir
Karena untuk wisata premium, Perry kembali mengimbau kementerian dan lembaga mengedepankan komunikasi dengan para pelaku usaha. Tujuannya, agar wisata bahari bisa maju dan berkontribusi pada ekonomi negara.
"Kita harus membentuk komunitas maupun cluster. Ada cluster untuk wisatanya, ada cluster untuk budidaya ikan. Wisata bahari harus dikomunikasikan. Tidak bisa hanya berkomunikasi dengan satu lembaga atau kementerian," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.