Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Budidaya Mutiara Dijadikan Objek Wisata, Pelaku Usaha Khawatir

Kompas.com - 21/11/2019, 19:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha budidaya mutiara yang tergabung dalam Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) khawatir bila budidaya mutiara laut dibuka untuk umum jadi objek wisata bahari, sebelum adanya tata ruang yang memadai dari pemerintah daerah setempat.

Ketua Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Anthony Tanios mengatakan, jika dibuka untuk umum, dikhawatirkan semakin banyak masyarakat yang datang dan tidak memerhatikan kerentanan budidaya.

"Orang-orang nanti buang plastik, buat apa gitu. Ini yang kami takuti. Bukannya kami tertutup juga, bukan. Kami welcome. (Kalau) mau datang, boleh. Tapi jangan mencemari dan harus sangat dijaga lingkungannya," ucap Anthony Tanios di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Kendati demikian, dia tak melarang budidaya mutiara dijadikan potensi wisata bahari selama lingkungannya terjaga. Hal itu terbukti dengan telah dibukanya budidaya di sejumlah tempat, seperti Bali, Lombok, dan Raja Ampat.

Baca juga: Komoditas Mutiara Laut Selatan Bisa Dongkrak Pariwisata RI

Anthony bilang, saat ini Manado juga akan membuka budidaya untuk umum. Namun, pelaku usaha masih dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah setempat terkait tata ruang anti pencemaran.

"Karena mutiara kan harus bersih tempatnya. Jadi kalau tiba-tiba ada pencemaran, ini yang kami takuti. Mutiara kan bukan kayak ikan, dia kan di keranjang. Kalau ada polusi, ya dia kemakan polusi itu," ucap Anthony.

Selain itu, masih ada tempat-tempat lain yang berpotensi membuka pusat budidaya mutiara untuk umum. Saat ini, tempat-tempat itu masih dalam kajian antara Asbumi dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Sekarang lagi (mau) buka di Kalimantan, di Tarakan, lagi buka survei. Tentu dicoba dulu 1-2 tahun kami lihat (perkembangannya). Karena mutiara harus pas musimnya, dinginnya, temperaturnya. Sedang dikaji ada kerja sama dengan LIPI," pungkasnya.

Baca juga: Menurut BI, Ini Penyebab Pertumbuhan Kredit Melambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com