Modal kerja pun kecil dengan memasang perangkap sederhana dari kertas bekas bungkus semen.
Tahun 2015, WWF Indonesia memublikasikan temuan mereka di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Di sana, tangkapan anakan lobster berukuran 0,5-1,5 cm bisa mencapai 100.000 per bulan yang dijual Rp 15.000 per ekor ke pengepul.
Selanjutnya, anakan lobster itu dikirim ke Singapura, Vietnam, dan China untuk dibesarkan hingga ukuran konsumsi dan dijual mahal.
Di sepanjang pantai selatan Jawa, pengepul membeli rata-rata Rp 20.000 per ekor. Di Singapura, mereka menjual 10 kali lipat lebih tinggi.
Harga lobster pun terus naik. Benih lobster jenis pasir semula Rp 100.000 per ekor pada tahun 2017, naik hingga Rp 130.000 pada awal 2018.
Pertengahan 2018, harganya sudah Rp 150.000. Kenaikan serupa juga terjadi pada jenis mutiara yang sudah Rp 200.000 per ekor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.