Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasar Masyarakat Unbanked, LinkAja Kembangkan Layanan Syariah Digital

Kompas.com - 17/12/2019, 15:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja berencana mengembangkan ekosistem syariah digital dalam aplikasi pada 2020, baik berupa pembayaran maupun layanan syariah.

COO LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan, pengembangan ini sebagai bagian untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Mengingat persaingan pada 2020 semakin ketat dengan bertambahnya startup baru dan konsolidasi antar pemain.

"Tahun 2020 e-money semakin marak dan ada konsolidasi beberapa pemain. Pasti go to marketnya akan berbeda. Banyak hal-hal baru yang akan kita lihat di industri payment dan makin matang sehingga kami akan mengembangkan, salah satunya syariah ini," kata Haryati Lawidjaja di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Mulai 2020, LinkAja Salurkan Bansos Pakai Fitur Pengenalan Wajah

Wanita yang kerap disapa Fey ini mengatakan, target pasar LinkAja pada pengembangkan ekosistem syariah masih sama. Pihaknya bakal menyasar masyarakat yang sulit mendapat akses keuangan dan layanan digital (unbankable)) alias masyarakat tier 2 dan 3.

Apalagi kata Fey, masyarakat kategori tier 2 dan 3 juga banyak mencari pelayanan syariah yang belum sebanyak layanan konvensional.

"Tujuannya untuk tier 2 dan 3. Banyak orang yang mencari layanan syariah yang sesuai dengan kaidah. Makanya ini kami kembangkan tak hanya payment, tapi ada service-service," ungkap Fey.

Adapun saat ini, pihaknya masih dalam tahap pengembangan sehingga layanan yang sedianya bakal diluncurkan pada November 2019 belum terlaksana. Alhasil, peluncuran akan dilakukan pada 2020.

Selain itu, Fey belum juga mengumumkan secara implisit layanan syariah apa saja yang akan diadopsi oleh LinkAja.

"Pokoknya selain payment tentu ada service. (Peluncuran meleset karena) kita enggak datang ke market dengan seadanya. Kita ingin lebih relevan dan bermanfaat. Jadi peluncuran dilakukan setelah semua siap. Target secepatnya tahun depan," pungkas Fey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com