Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Data BI, Gerak Rupiah Akan Terbatas

Kompas.com - 19/12/2019, 11:03 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot pada Kamis (19/12/2019) kembali mengalami penguatan tipis.

Mengutip Bloomberg, pada pukul 9.30 WIB, rupiah dibuka Rp 13.984 per dollar AS menguat tipis 4 poin atau 0,03 persen dibanding Rp 13.988 per dollar AS.

Menurut Ekonom bank Permata Josua Pardede rupiah akan bergerak terbatas diiringi sentimen window dresing serta penantian investor terhadap keputusan suku bunga Bank Indonesia.

Baca juga: Pasar Wait and See, Rupiah Ditutup Menguat Rp 13.988 Per Dollar AS

Di sisi lain, ada tiga hal yang ditunggu investor seperti keputusan rapat Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ), keputusan RDG BI dan rilis tingkat pengumuman pengangguran Australia.

"Pergerakan rupiah kemudian diikuti oleh sentimen Window Dressing yang terjadi di akhir tahun serta penantian investor terhadap keputusan suku bunga acuan BI," ungkap Josua kepada Kompas.com.

Di sisi lain, Kepala Bidang Riset PT Monex Ariston Tjendra menyebut rupiah akan bergerak dikisaran yang tidak jauh dari sebelumnya. Hal ini mengingat kehati-hatian investor terhadap rencana penandatanganan kesepakatan dagang tahun depan.

Baca juga: Kenapa Benih Lobster Tak Dibudidaya Saja? Ini Kendalanya Kata KKP

"Kelihatannya masih di kisaran yang kurang lebih sama dengan beberapa hari terakhir pasca kesepakatan dagang AS -China, apalagi Gedung Putih memperkirakan penandatanganan kesepakatan fase satu di awal Januari 2020," ujar Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.960 per dollar AS sampai dengan Rp 14.030 per dollar AS.

Baca juga: Ini 5 Pekerjaan Freelance yang Bergaji Miliaran Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com