JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan Perum Bulog tengah berkoordinasi membahas penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada warga pada 2020.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani mengatakan, rencananya beras Perum Bulog akan disalurkan untuk program BPNT di awal 2020.
"Jadi arahan Presiden untuk bisa beras Bulog itu dipakai di awal tahun 2020 untuk BPNT. Mulai Januari diharapkan Presiden bisa jalan di 3 bulan pertama, dan bisa maksimal dibanding tahun lalu," kata Askolani di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Baca juga: Bulog: Beras untuk Bencana Alam Senilai Rp 39 Miliar Belum Dibayar
Askolani menuturkan, saat ini pemerintah masih mengumpulkan data dari Kementerian Sosial dan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) sebagai penyalur terkait potensi beras yang bisa digunakan untuk BPNT.
Pasalnya saat ini, pemerintah masih belum memiliki angka yang pasti untuk penyaluran BPNT 2020 tersebut. Rencananya besaran penyaluran akan dikoordinasikan kembali dalam rapat koordinasi pangan pekan depan.
"Tadi sih Bulog masih belum punya angkanya. jadi dikasih (waktu) Pak Menko (Airlangga) seminggu lagi, paling enggak 2 minggu lagi lah," ucap Askolani.
Baca juga: Jadi Pengelola Bandara Komodo, Changi Bakal Investasi Rp 1,2 Triliun
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membenarkan pihaknya masih berkoordinasi dengan kementerian soal data. Dia bilang, pengambilan data tergantung keputusan kementerian.
"Ya nanti tergantung menteri dari Menteri Sosial, ya mereka punya data. Nanti juga ambil dari Himbara. Berapa kekuatan Himbara untuk suplai itu. Harus sinkron datanya," ucap Budi.
Nantinya, pencairan dana untuk BPNT juga akan menunggu data dan angka dari koordinasi kementerian tersebut.
"Nanti tergantung itu. Jadi kebijakannya setelah itu pasti baru diputuskan next stepnya. Jadi Pak Menko belum putuskan next step-nya. Satu-satu dulu," pungkasnya.
Baca juga: Jajal MRT Jakarta, Menteri Jepang Lirik Koridor Timur-Barat
Seperti diketahui, Himbara melalui PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja bakal mendistribusikan berbagai bansos di 2020, salah satunya BPNT. Implementasi distribusi bansos itu menggunakan fitur pengenalan wajah (face biometrik) pada 2020.
Untuk memperlancar distribusi, LinkAja bahkan telah melakukan simulasi di 3 kota selama tahun 2019, antara lain Sleman, Madiun, dan Penajem Paser Utara.
Distribusi bansos menggunakan teknologi digital ini dipilih agar pemberian bansos bisa tepat guna, tepat sasaran, dan tepat waktu dibanding proses distribusi bansos yang masih manual menggunakan kartu dan pin.
Baca juga: Buwas: Mafia Beras BPNT Raup Untung Rp 9 Miliar Per Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.