Budi menjelaskan jika ingin melakukan investasi, maka Anda harus memahami kondisi makro dan mikro ekonomi untuk mengetahui jenis saham apa yang memiliki prospek menguntungkan kedepannya.
"Kalau Anda sulit memahaminya, maka Anda bisa memilih instrumen seperti reksadana saham, dimana susah ada manager investasi yang akan membantu Anda dalam menyusun protofolio," ujarnya.
Manajemen risiko erat kaitannya dengan karakter diri. Ada tiga jenis karakter diri dalam investasi yakni agresif, konservatif dan moderat.
"Kalau Anda adalah tipe investor yang konservatif maka jangan tergesa-gesa atau mudah ikut-ikutan dengan model investasi karakter agresif. Anda harus tetap dengan karakter Anda," jelas Budi.
Menurutnya dengan memahami diri dalam berinvestasi, maka Anda bisa menyesuaikan instrumen yang Anda pilih tanpa mengorbankan kondisi finansial Anda.
"Jika Anda orang yang konservatif lalu menempatkan instrumen investasi pada jenis agresif, ujungnya Anda akan panik kalau tiba-tiba market berubah arah," ungkap Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.