Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Capai Rp 224,2 Triliun

Kompas.com - 03/01/2020, 18:02 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada 2019 lalu, mencapai Rp 224,2 triliun. Terdiri dari Rp 168,6 triliun obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN), Rp 50 triliun saham, Rp 3 triliun obligasi korporasi, dan Rp 2,6 triliun ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

"Alhamdulilah kita akhiri 2019 dengan aliran modal asing masuk cukup besar totalnya untuk tahun 2019 adalah Rp 224,2 triliun, terdiri Rp 168,6 triliun ke obligasi pemerintah atau SBN, Rp 50 triliun saham, Rp 3 triliun ke obligasi korporasi, dan Rp 2,6 triliun ke SBI," katanya ditemui di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Aliran Modal Asing yang Masuk ke Indonesia Capai Rp 221 Triliun

Dari aliran modal asing yang masuk maka akan terjadi peningkatan cadangan devisa pada 2020 ini. Namun, Perry enggan menyebutkan nilai total cadangan devisa yang bertambah. Pada Oktober 2019 lalu, data cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar 126,7 miliar dollar AS.

"Di samping juga, Insya Allah cadangan devisa akan naik kembali di minggu depan akan kita umumkan. Tapi, data-data sementara cadangan devisa kita akan lebih tinggi dari 127 miliar dollar AS," ujarnya.

Perry menyebutkan, kondisi itu mengindikasikan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan IV akan mengalami surplus sebagaimana terbukti dengan adanya cadangan devisa yang naik.

Indikator lain, karena stabilitas terjaga yakni premi Credit Default Swap (CDS) yang kini mencapai 60,6 basis point (bps). Bahkan, CDS itu disebutkan lebih rendah sepanjang 5 tahun ini.

"Kawan-kawan tahu CDS itu premi investor asing untuk swap-kan pemegangan mereka kalau obligasi pemerintah global, treasury dan spread itu. 60,6 basis point itu sangat rendah dan terendah dalam lima tahun terakhir," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com