Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dana Pensiun, DPLK Bisa Jadi Opsi

Kompas.com - 11/01/2020, 17:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang mulai memikirkan untuk menyiapkan dana pensiun, tak ada salahnya menempatkan dana pensiun di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan.

DPLK bisa dimanfaatkan baik oleh karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

Baca juga: Tiru Kanada, Erick Thohir Mau Dana Pensiun Karyawan BUMN Dilebur

Saat ini ada 25 lembaga baik bank maupun asuransi yang menyiapkan instrumen untuk keperluan pensiun.

Mekanismenya juga relatif mudah, bisa pribadi maupun melalui perusahaan. Pembayaran iuran pun dapat melalui potong gaji atau potong rekening secara otomatis. Untuk memilih lembaga DPLK, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Peserta harus mempertimbangkan sendiri model kebutuhan pensiunnya. Iuran dan produk dapat menyesuaikan dengan target yang dituju. Jika sumber penghasilan pensiun satu-satunya adalah dana di DPLK, tentu tidak disarankan ditempatkan pada instrumen yang rentan fluktuasi.

Baca juga: Belajar dari Kasus MeMiles, Lakukan 4 Langkah Cerdas Sebelum Investasi

2. Melihat seberapa jauh peserta bebas menempatkan dananya atau mengubah pilihan investasi. Adapun untuk jenis investasinya sendiri, DPLK biasanya menempatkan pada instrumen saham, surat utang negara, deposito hingga reksa dana. Pilihan penempatan lainnya yakni instrumen syariah.

3. Peserta harus mengetahui seluruh informasi yang disediakan. Tidak perlu ragu menanyakan segala sesuatunya. Termasuk kemungkinan keberlanjutan program di tengah jalan jika tiba-tiba perusahaan tutup atau alami fraud.

4. Peserta wajib mengetahui dengan pasti apa saja manfaat pensiun yang akan diterimanya kelak. Jangan sampai waktu dan dana yang ditempatkan justru tidak mencukupi kebutuhan peserta.

Baca juga: Beda Klaim Luhut dan CEO Softbank Soal Investasi di Ibu Kota Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com