BEIJING, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi China pada 2019 tumbuh 6,1 persen. Angka tersebut sesuai dengan kisaran target pemerintah meski sepanjang tahun lalu Beijing tengah diliputi ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Dikuipi dari CNBC, polling analis yang dilakukan oleh Reuters memprediksi ekonomi China akan tumbuh 6,1 persen di 2019, lebih rendah dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 6,6 persen.
Namun demikian, perekonomian ekonomi China tahun ini merupakan yang terendah sejak 1990.
Baca juga: Sah, Kesepakatan Dagang AS-China Resmi Ditandatangani
Meski pun angka Produk Domestim Bruto (PDB) yang dikeluarkan oleh pemerintah China bertujuan untuk menunjukkan kondisi kesehatan ekonomi setempat, namun banyak ahli di luar China yang skeptis terhadap kebenaran laporan tersebut.
Target pertumbuhan ekonomi pemerintah untuk 2019 di kisaran 6 persen hingga 6,5 persen. Namun demikian, Perdana Menteri China Liu He pada Rabu (15/1/2020) sempat mengatakan, perekonomian negara tersebut akan tumbuh lebih tinggi dari 6 persen.
Jika dilihat berdasarkan kuartal, pertumbuhan ekonomi China di kuartal IV 2019 tercatat tumbuh 6 persen berdasarkan data Biro Statistik Nasional setempat. Jajak pendapat yang analis yang dilakukan Reuters pun juga mentakan ekonomi China tumbuh 6 persen sepanjang Oktober hingga Desember 2019.
Baca juga: Meski Tumbuh, Ekonomi Global Harus Hadapi 3 Hambatan
Adapun pada kuartal III 2019, pertumbuhan PDB negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut tumbuh 6 persen, pertumbuhan ekonomi terendah 1992.
Data pertumbuhan ekonomi China dirilis setelah terjadi kesepakatan dagang tahap awal dengan Presiden Donald Trump. Adapun perang dagang yang terjadi di antara kedua negara tersebut terjadi sudah hampir 2 tahun.
Selain data pertumbuhan ekonomi, data perekoknomian China juga menunjukkan pertumbuhan baik dari segi jasa industri maupun penjualan ritel untuk bulan Desember.
Analis pun memandang data Beijing secara positif, meski menilai perlu ada kehati-hatian mengenai kesepakatan dagang dengan AS.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 5,3 Persen, Ini Faktornya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.