Para community officer yang direkrut pun sebisa mungkin berdomisili di lokasi-lokasi tempat nasabah berasal. Biasanya mereka lulusan SMA atau SMK lokal yang dalam bekerja dipimpin oleh ketua tim yang lulusan universitas lokal pula.
Baca juga: Cara Meraih Kesuksesan bagi Milenial ala CEO BTPN
"Satu tim 5 sampai 6 orang, pemimpinnya biasanya D3 atau S1 local university, tapi punya kualitas. Pemimpin dan anggota tim either lulusan SMA atau SMK, dan harus perempuan juga. Karena ini anak-anak lokal harus bekerja melayani ibu-ibu pra sejahtera lokal," ujar dia.
Nantinya, community officer-lah yang akan menentukan apakah kelompok ibu-ibu yang terbentuk tersebut layak atau tidak untuk diberi pembiayaan. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberi pelatihan kepada ibu-ibu sebagai persyaratan pemberian kredit serta mengontrol pengembalian dana pembiayaan nasabah.
"Kami harus economically make sense in anything we do, karena kita listed di bursa," ujar Ratih.
"Kami membuka lapangan pekerjaan ini, dengan identitas bankir pemberdaya. Ini memberikan inner motivation," jelas dia.
Baca juga: BTPN Syariah Siapkan Bankir Pemberdaya Dampingi Nasabah Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.