Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luncurkan Histore, Hipo Dorong UMKM Go Digital

Kompas.com - 19/01/2020, 21:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Online Indonesia (Hipo) meluncurkan apliaksi startup berbasis e-commerce yang diciptakan untuk membawa para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas dan go digital.

CEO HBM Nani Astuti mengatakan, aplikasi ini dapat membantu para bisnis UMKM untuk memberikan edukasi bisnis digital, perluasan pasar hingga ekspor serta bantuan pendanaan.

"Histore ini ini ekslusif yang hanya bisa digunakan para anggota Hipo dan dapat di-download melalu playstore. Sistemnya apabila UMKM sudah mendaftar di Hipo otomatis bisa juga menggunakan aplikasi Histore," ujarnya di Jakarta, Minggu (19/1/2020).

Menurut Nany,  aplikasi ini memiliki sistem canggih yaitu activity Inteligence yang dapat membaca toko mana saja yang lebih dekat jaraknya dengan pembeli.

Baca juga: Ini Syarat agar UMKM Bisa Dapat Sertifikasi Halal Gratis

Ia mencotohkan, misalnya ada pembeli yang ingin mencari sepatu, dari aplikasi tersebut akan menampilkan penjual mana saja yang lokasinya lebih dekat dengan pembeli.

"Jadi tujuan besarnya ingin meningkatkan ekonomi lokalnya, jadi tidak perlu distribusi jauh-jauh," ucapnya.

Nany mengatakan, target pihaknya bukan dalam skala angka. Tetapi lebih ingin memberikan dampak yang dibangun untuk kesejahteraan dan pemberdayaan anggota Histore yang bergabung dalam UMKM Hipo.

Namun untuk saat ini mulai dari proses pengembangan hingga resmi dilaunching kan, jumlah akun yang sudah mengunduh aplikasi Histore tercatat ada 200.000 akun.

"Karena konsepnya Prosumer yaitu Produser yang bisa menjadi Konsumer jadi kita bangun homy lokal kedua. Kita enggak wacana yah karena aplikasi ini dibawah perusahaan PT. Hipo Bisnis Manajemen (HBM) yang juga memiliki banyak partner perusahaan," ucap dia.

Histore sendiri ditopang oleh tiga perusahaan yaitu PT Histore Karya Indonesia, PT Inovasi Teknologi Karya Indonesia, dan PT Kita Nexus Universal.

"Kita buatnya enggak main-main karena untuk membangun marketplace ini cukup membutuhkan investasi yang besar nominalnya saya tidak bisa sebutkan lah tapi yang pasti harapan kita semakin banyak UMKM kita naik kelas dan Go Digital," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com