Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Gangguan, Sistem Kelistrikan Kalsel dan Kalteng Pulih

Kompas.com - 20/01/2020, 18:09 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) dipastikan telah normal kembali, Senin (20/1/2020).

Gangguan listrik di kawasan itu terjadi pada Minggu (19/1/2020) sore akibat gangguan petir.

Dari 145 penyulang yang padam akibat gangguan, seluruhnya telah kembali normal.

Manager Komunikasi PLN Kalselteng Syamsu Noor, menyampaikan seluruh penyulang 20 kiloVolt (kV) telah normal pada pukul 15.50 WITA. Dengan normalnya seluruh penyulang tersebut maka suplai listrik ke pelanggan pun telah kembali normal.

Baca juga: Dukung Moto GP, PLN Pastikan Listrik di Kawasan Mandalika Tidak Byar Pet

“Saat ini kondisi sistem kelistrikan yang sebelumnya mengalami gangguan sudah dapat kami pastikan pulih 100 persen. Suplai listrik telah dapat dinikmati pelanggan kembali,” ujar Syamsu dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin.

Syamsu juga mengatakan, PLN bersyukur karena proses penormalan dapat berjalan aman dan lancar. Dengan telah normalnya sistem kelistrikan, PLN memastikan segala informasi yang mengatakan bahwa proses penormalan membutuhkan waktu berhari-hari adalah tidak benar.

“Kami pastikan seluruh proses penormalan ini telah selesai dan sudah tidak ada lagi daerah yang terdampak akan gangguan kemarin,” ujarnya.

PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat terjadinya gangguan ini. Selain itu PLN juga berterimakasih kepada pelanggan atas kesabaran dan dukungannya selama proses penormalan sistem kelistrikan.

Baca juga: PLN Ganti 11.279 Meteran Listrik Pelanggan yang Rusak Akibat Banjir

Gangguan listrik yang terjadi pada sistem kelistrikan Kalselteng diduga disebabkan oleh sambaran petir yang mengenai transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) antara GI Cempaka dan GI Pelaihari.

“Pada saat kejadian gangguan transmisi, termonitor dari pusat pengatur beban Kalimantan di lokasi gangguan hujan deras disertai petir cukup kuat,” ujar Syamsu.

Pada kondisi demikian, proteksi (pengamanan) sistem kelistrikan akan bekerja membuat pembangkit stop operasi mendadak dan memutus aliran listrik.

Dampaknya beberapa pembangkit besar seperti PLTU Asam Asam, PLTU Pulang Pisau dan PLTA Ir PM Noor keluar dari sistem kelistrikan. Akibatnya, 22 GI di beberapa wilayah Kalselteng padam, sehingga suplai listrik ke pelanggan terhenti.

Baca juga: PLN Mulai Bersihkan Gardu Listrik Yang Terendam Banjir

Upaya pemulihan padamnya pasokan listrik dilakukan secara bertahap beberapa saat setelah mesin pembangkit yang memasok GI 150 kV dinyatakan siap dioperasikan kembali.

Penormalan dimulai dari dioperasikannya pembangkit-pembangkit secara bertahap yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir PM Noor, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Trisakti, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Trisakti, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam dan PLTU Pulau Pisang. Pasokan daya dari pembangkit selanjutnya dialirkan ke pelanggan melalui GI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com