Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lima Kasta Perusahaan Startup Indonesia, Gojek Teratas

Kompas.com - 21/01/2020, 10:25 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan startup alias perusahaan rintisan di Indonesia memang cukup kencang dalam beberapa tahun belakangan ini.

Saat ini pun ada sedikitnya lima startup yang masuk dalam kasta tertinggi dan telah "naik kelas" dari status startup, seperti unicorn, decacorn, dan hectocorn, yang dinilai dari segi valuasinya.

Decacorn adalah startup dengan valuasi mencapai 10 miliar dollar AS. Sementara unicorn memiliki valuasi 1 miliar dollar AS. 

Adapun hectocorn merupakan startup dengan valuasi 100 miliar dollar AS.

Baca juga: Kaleidoskop 2019: Indonesia Punya 1 Decacorn dan 4 Unicorn

Adapun lima kasta startup dengan valuasi terbesar diurutkan dari yang tertinggi, dikutip dari harian Kompas, Selasa (21/1/2020), yaitu sebagai berikut:

1. Gojek

Gojek masuk dalam kategori startup decacorn Indonesia, dengan valuasi mencapai 10 miliar dollar AS. Gojek memiki estimasi pendapatan 8 juta dollar AS per tahun atau setara sekitar Rp 109,2 miliar (kurs Rp 13.654 per dollar AS).

Perusahaan ini bergerak dalam transportasi, logistik, dompet digital, pesan antar makanan dan minuman, serta banyak jasa lainnya.

Gojek meraup pendanaan dari sejumlah perusahaan, termasuk Sequoia, Capital India, dan Warburg Pincus.

Baca juga: Tiga Kali Ajukan Izin, Gojek Segera Mengaspal di Filipina

2. Tokopedia

Perusahaan e-commerce Tokopedia masih menjadi calon decacorn selanjutnya. Diketahui, valuasi Tokopedia saat ini mencapai 7 milliar dollar AS.

Estimasi pendapatan Tokopedia mencapai 15 juta dollar AS per tahun atau setara sekitar Rp 204,8 miliar.

Layaknya perusahaan e-commerce, Tokopedia bergerak dalam bisnis perdagangan via daring dan direct to customer.

Investor yang menanamkan modal di Tokopedia antara lain Softbank Group, Alibaba Group, Sequoia, dan Capital India.

Baca juga: Siapkan IPO, Tokopedia Cari Pendanaan 1,5 Miliar Dollar AS

3. OVO

OVO merupakan penyedia platform pembayaran pembayaran digital yang bisa disebut juga dengan financial technology (fintech) atau teknologi keuangan.

OVO memiliki valuasi 2,9 miliar dollar AS dengan estimasi pendapatan 1,3 juta dollar AS per tahun, setara kira-kira Rp 17,7 miliar.

OVO memperoleh pendanaan dari perusahaan transportasi daring Grab, Tokopedia yang masuk ke OVO Cash, dan Tokyo Century Coorporation.

Baca juga: OVO Luncurkan Produk Pembiayaan untuk UMKM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com