Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Puncak Waringin Jadi Tempat Nongkrong Orang Kreatif

Kompas.com - 21/01/2020, 11:36 WIB
Muhammad Idris,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyambangu Puncak Waringin saat kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jokowi ingin menjadikan Puncak Waringin sebagai creative hub untuk pengembangan produk-produk UMKM lokal. Selain itu, tempat tersebut juga diproyeksikan sebagai etalase penjualan produk-produk lokal.

Selama ini, Puncak Waringin dikenal sebagai salah satu spot terbaik memandangi pantai Labuan Bajo.

“Juga akan ada training-training yang berkaitan dengan pariwisata, dengan usaha kecil, usaha mikro. Saya kira dalam semua hal memang harus kita injeksi," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa (21/1/2020).

"Kita berikan training agar packaging atau kemasan, brand setiap produk itu naik, bisa ditingkatkan,” katanya lagi.

Soal pembangunan sumber daya manusia (SDM), Jokowi menyampaikan nanti akan dibawa para profesional di bidang industri kreatif, kemudian di-hire untuk meningkatkan kualitas SDM lokal.

Baca juga: Pembangunan Proyek Marina Labuan Bajo Telan Dana Rp 600 Miliar

“Mungkin ISS atau Kompas atau yang memang bagiannya meng-upgrade SDM, baik untuk misalnya budaya buang sampah, budaya ramah terhadap turis. Semuanya nanti akan ada training-training seperti itu,” ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan pembangunan SDM juga dilakukan untuk meningkatkan geliat ekonomi untuk area Creative Hub Puncak Waringin.

Turut hadir dalam kunjungan kerja Jokowi di Labuan Bajo di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula.

Bersih dari kontainer

Sebelumnya, Jokowi menginginkan agar pelabuhan di Labuan Bajo bersih dari kapal-kapal kontainer pengangkut barang.

Menurutnya, Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo sebisa mungkin hanya diperuntukkan untuk tempat bersandar kapal-kapal angkutan untuk wisatawan.

Sementara untuk pelabuhan kontainer, bisa dialihkan ke pelabuhan lama di Wae Kelambu. Dia menyatakan bahwa proses perbaikan atau revitalisasi pelabuhan yang lama akan selesai semua hingga akhir tahun 2020.

“Jadi ini coba kita lihat ya, nanti pelabuhan ini, kontainer-kontainer itu akan bersih, ditarik ke 10 kilometer dari sini, di Wae Kelambu tadi," kata Jokowi.

"Sudah selesai nanti, insyaallah akhir tahun ini selesai, ini sedikit demi sedikit ditarik ke sana. Dan ini nanti juga akan direvitalisasi dengan desain yang sudah disiapkan,” katanya lagi.

Baca juga: Jokowi Minta Sengketa Tanah di Labuan Bajo Dibereskan

Jokowi mengungkapkan dengan berpindahnya pelabuhan logistik, pemandangan laut di Labuan Bajo akan jauh lebih menarik karena bersih dari kapal-kapal kontainer.

“Ada plaza, ada citywalk-nya, ada amfiteaternya, dan itu menjadi sebuah ruang publik bagi wisatawan untuk menikmati di pagi hari maupun di senja hari Labuan Bajo,” ujar Jokowi seraya menegaskan kembali bahwa semua ditargetkan selesai sesuai progres dan tepat waktu.

Sebagai informasi, Pelabuhan Wae Kelambu ini direncanakan akan diperuntukan untuk lalu lintas logistik. Dengan pemindahan logistik ke sini, Pelabuhan Labuan Bajo akan direvitalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com