Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RedDoorz Rambah Bisnis Kos-kosan

Kompas.com - 23/01/2020, 14:44 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manajemen penginapan RedDoorz, kini mengembangkan bisnisnya di sektor penginapan berbentuk kos dengan nama KoolKost.

Ankit Lawani, Business Coliving RedDoorz menyebutkan pihaknya melihat peluang bisnis kamar kos yang cukup besar di Indonesia. Maka dari itu, ide merambah bisnis kos di Indonesia cukup potensial ke depannya.

"KoolKost business opportunity yang sangat luas buat kita. Kita melihat market di di Indonesia, hampir lebih 50.000 kos-kosan. Koolkost hadir untuk membantu menjalankan teknologi dan operasional pengolahan (mitra) properti," kata Ankit di Kemang Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Bidik Jadi Unicorn, RedDoorz Menargetkan Miliki 5.000 Properti di 2020

Ankit menyebutkan saat ini sudah ada 100 jaringan properti yang bekerja sama. Dari 100 tersebut 14 kota sudah mengoperasikan manajemen Kool Kost.

"Kita sudah 100 properti dan ini sudah berkembang. Kita targetkan KoolKost bisa asa di 50 kota di Indonesia," jelasnya.

Ankit juga mengatakan aplikasi Koolkost akan lounching pada Maret 2020. Setelah aplikasi ini lounching masyarakat yang bisa memesan kamar melalui aplikasi dengan mudah dan efisien.

"Hampir 60 persen (masyarakat) mencari kos biasanya bertanya kepada teman kerja, teman sekolah, tapi sekarang tidak usah karena by aplikasi bisa dilihat seperti apa," katanya.

Menurutnya dengan aplikasi Koolkost maka siapapun bisa memilih kos-kosan berdasarkan akses transportasi, harga, fasilitas dan bentuk kamarnya.

Baca juga: Kontroversi OYO dan RedDoorz, Dicari Backpacker tetapi Tak Bayar Pajak

Saat ini masyarakat bisa memesan KoolKost melalui aplikasi RedDoorz terlebih dahulu.

"By aplikasi bisa dilihat melalalui foto standar kamarnya. Dan untuk kualitas properti, KoolKost selalu dicek oleh tim kita (standar kamarnya)," tegasnya.

Adil Ali Mubarak, VP Operation menyebut perusahaan membuat konsep co-living yang nyaman sehingga para tamu merasa seperti menginap di rumah sendiri.

"Setiap tamu KoolKost kami harapkan akan merasakan tempat tinggal yang seperti rumah. Karena untuk tamu long stay, mereka harus merasa nyaman dan bisa saling berinteraksi," jelasnya.

Baca juga: Kemenpar Sebut Red Doorz dan OYO Hanya Kos-kosan

Adil mengatakan sejak tahun 2019, RedDoorz sudah mempelajari peluang market usaha manajemen kos-kosan. Namun hal utama yang menjadi vital adalah penggunaan teknologi dalam manajemen.

"Yang membuat owner (pemklik kos) bisa kerja dengan kita, yang pertama adalah teknologi. Dan biasanya mereka pakai standar yang tidak tinggi dalam manajemennya," tegasnya.

Ia menyebut dengan bekerja sama dengan KoolKost akan meningkatkan pendapatan kos.

"Kerja sama dengan KoolKost mereka akan dapat property management system. Mereka akan mendapatkan laporan keuangan bulanan, data siapa saja yang menginap dan berapa lama durasinya," jelasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com