Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Gasifikasi, PLN Minta Harga Gas Ditekan

Kompas.com - 29/01/2020, 10:01 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) tengah fokus mentransformasi pembangkit listrik berbahan bakar BBM ke gas atau gasifikasi. Hal ini dilakukan untuk melakukan efisiensi sekaligus menekan angka defisit migas yang terus melebar.

Namun, saat ini PLN menilai bahwa harga gas yang dipasok oleh PT Pertamina (Persero) masih tinggi.

"Bagaimana (agar) harga gasnya jangan mahal-mahal," kata Direktur Pengadaan Strategis II Djoko Abumanan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Erick Thohir Rayu Bank Jepang Bantu Program 1 Juta Rumah Bagi Milenial

Djoko menjelaskan, saat ini pihaknya masih membeli gas dari Pertamina dengan harga 9,3 dollar AS per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU).

Ia meminta harga gas ditekan layaknya industri lain, yakni 6 dollar AS per MMBTU.

Pasalnya, harga gas nantinya akan berdampak terhadap harga listrik.

"Kami hari ini belinya 9,3 dollar AS (per MMBTU) untuk 55 kargo, bayangin. Iya iyalah (ingin harga gas 6 dollar AS per MMBTU)," ujarnya.

Baca juga: 5 Cara Menghasilkan Uang dari Hobi Bermusik

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan pihaknya, gasifikasi mampu menghemat penggunaan BBM hinggga 1 juta kilo liter (KL) per tahun.

Pada tahun lalu, PLN mencatat konsumsi BBM sepanjang 2019 mencapai 2,6 juta KL. Maka dengan adanya gasifikasi konsumsi BBM mampu ditekan ke level 1,6 juta KL.

Dengan pemangkasan tersebut, Zulkifli mengklaim pihaknya mampu menghemat anggaran perseroan hingga Rp 4 triliun per tahunnya.

"Estimasi pengurangan biaya operasi Rp 4 triliun (per tahun)," kata dia.

Baca juga: Erick Thohir: Kami Tidak Akan Toleransi Proyek-proyek Pesanan Mafia

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menjelaskan, gasifikasi merupakan salah satu upaya perseroan untuk membantu pemerintah menekan angka defisit migas yang terus melebar.

Program ini sendiri sudah tertuang di dalam Keputusan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2020 tentang gasifikasi pembangkit tenaga listrik.

Oleh karenanya, PLN sudah menyelesaikan kajian mengenai pembangunan pembangkit dengan bahan bakar BBM dan gas.

"Sebagai bentuk implementasi Kepmen ESDM no 13/2020 mengenai gasifikasi, PLN telah lakukan identifikasi untuk perencanaan konstruksi pembangkit," ucapnya.

Baca juga: Saat Erick Thohir Tersenyum Dengar Krakatau Steel Punya 60 Cucu Usaha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com