JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial kini mulai mendominasi dunia kerja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 saja menyebut, milenial menyumbang 40 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
Angka ini setara 62,5 juta pekerja. Generasi X menyumbang jumlah terbanyak yakni 69 juta pekerja, dan Baby Boomers yang menempati posisi terakhir dengan total populasi sebanyak 28,7 juta pekerja.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi perusahaan dalam mengatur strategi pengelolaan SDM, karena gap generasi menghadirkan perbedaan cara kerja, cara pandang, hingga cara komunikasi.
Baca juga: Menelisik 3 dari 4 Faktor Leadership Gap Syndrome
Ini tentunya akan berdampak pada operasional bisnis jika tidak diatasi.
Lalu, taktik apa yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mengatasi lingkungan kerja multi generasi?
Cara kerja masa lalu dan masa kini banyak berubah. Oleh sebab itu, standar pekerjaan yang dulu diterapkan bisa jadi sudah tidak relevan di masa kini.
Hindari pandangan bahwa generasi yang lebih tua selalu lebih tahu dan benar atau generasi muda pasti tidak memahami masalah dibandingkan dengan rekannya yang lebih tua.
Penting bagi perusahaan untuk menjembatani gap umur ini, bahwa mengasosiasikan bertambahnya umur dengan bertambahnya pengetahuan tidak serta-merta benar.
Baca juga: Terungkap, Kelebihan Pekerja Milenial hingga Baby Boomers
Setiap generasi menyikapi sesuai dengan cara yang berbeda, dalam hal ini menjaga komunikasi adalah hal yang krusial. Gaya bahasa yang berbeda dapat menimbulkan banyak kesalahpahaman yang berujung pada penurunan kualitas kerja tim.
Beberapa ahli berpendapat memberikan stimulus-stimulus untuk membangun kerja tim seperti pelatihan, team building, social dan technical event, serta kegiatan CSR dapat menjadi alternatif jalan keluar untuk menengahi gap generasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.