Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kaya Saat Pensiun? Ikuti 5 Prinsip Ini

Kompas.com - 06/02/2020, 12:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Menjadi kaya tentu merupakan cita-cita banyak orang, termasuk ketika memasuki masa pensiun.

Namun, mewujudkan kekayaan di masa pensiun tentu membutuhkan waktu lama. Akan tetapi, perlu disadari konsepnya sebenarnya tidak sulit

Anda dapat mewujudkannya apabila Anda mengendalikan keuangan dan membuat uang bekerja untuk Anda.

Baca juga: Rahasia Kekayaan Bill Gates Meski Telah 20 Tahun Pensiun

Dilansir dari MarketWatch, Kamis (6/2/2020), berikut 5 prinsip yang patut Anda ikuti agar dapat mencapai kekayaan di masa pensiun.

1. Jadikan kemerdekaan finansial sebagai tujuan

Prinsip pertama ini tak ada hubungannya dengan uang. Ingat, uang adalah alat untuk mencapai kemerdekaan finansial.

Kemerdekaan finansial bukan soal materi. Kemerdekaan finansial membutuhkan dedikasi dan usaha, maka langkah pertama adalah menjadikannya sebagai tujuan utama.

Ketika kita sudah mengatur pikiran untuk mencapai tujuan tertentu, kita biasanya mulai memutuskan beragam hal untuk mendukung tujuan itu. Dalam hal keuangan, biasanya hal yang dilakukan adalah menabung atau menekan belanja.

Namun, janganlah berpikir bahwa mencapai kemerdekaan finansial akan membuat Anda menderita. Anda tidak akan menderita, namun uang itu akan menjadi sesuatu yang memiliki kekuatan.

Dengan uang yang Anda simpan dan pupuk, maka itu akan menjadi sesuatu yang penuh kekuatan dan memungkinkan Anda memiliki kebebasan untuk menjalankan hidup.

Baca juga: Ingin Capai Kemerdekaan Finansial? Lakukan Langkah Ini

2. Investasi di aset yang nilainya naik

Ilustrasi investasi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi investasi.

Meski ada anggapan orang tidak akan kaya karena membelanjakan uang, namun faktanya juga hanya menabung tak akan membuat Anda kaya.

Memang, menabung lebih baik dari membelanjakan uang. Akan tetapi, sadarilah bahwa kekayaan dibangun dengan cara menginvestasikan uang kita di aset-aset yang nilainya terus naik.

Aset-aset itu misalnya pasar saham, properti, tanah, bisnis, atau bahkan benda-benda bernilai sejarah.

Idenya sederhana saja, yakni Anda membeli aset seperti saham atau rumah dengan harga tertentu. Seiring berjalannya waktu, maka nilai atau harga aset tersebut meningkat.

Pada akhirnya, Anda memiliki sesuatu yang nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan harga ketika Anda membelinya. Aset tersebut "membangun" dirinya sendiri.

Baca juga: Mau Investasi Reksadana? Pahami Dulu Biaya yang Ditanggung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com