Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM: Virus Corona Tak Ganggu Ekspor Batu Bara RI

Kompas.com - 13/02/2020, 13:16 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Minyak dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, merebaknya virus corona belum memberikan dampak signifikan pada sektor tambang Indonesia, terutama komoditas batu bara.

Adapun saat ini sekitar 30 persen dari total produksi batu bara Indonesia diekspor ke China.

“Corona kalau dari sisi batu bara mungkin belum (berdampak), ini kan baru sebentar. Mungkin kalau kami lihat alasannya sebagai energi bukan komoditas untuk industri," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Menteri ESDM Bangga Produksi Batu Bara Domestik Lampaui Target

Kendati begitu, Bambang mengakui, jika penyebaran virus tersebut tak kunjung usai bisa memengaruhi kinerja ekspor batu bara Indonesia.

“Kalau sudah enam bulan baru kelihatan. Saya enggak tahu selesai kapan (virusnya). Kita lihat nanti," kata Bambang.

Sejauh ini, lanjut Bambang, belum ada satu perusahaan pun yang mengadu atas terganggunya kegiatan perdagangan Indonesia-China di sektor mineral.

“Perusahaan belum ada yang datang ke kami untuk mengurangi produksi atau ekspor ke Tiongkok," ucap dia.

Baca juga: Tak Ikuti Aturan DMO, Pengusaha Batu Bara Bakal Kena Denda

Diketahui, penyebaran virus corona yang cukup pesat membuat aktivitas perekonomian di beberapa wilayah di China terhenti, salah satunya di pusat virus berasal, di Wuhan, Provinsi Hubei.

Virus corona diketahui telah menyebar ke sejumlah negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan badan lemas.

Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com