Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung Erick Thohir, Laba Telkomsel Kalahkan Bank BUMN

Kompas.com - 15/02/2020, 13:28 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Telkomsel jadi sorotan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pasalnya, anak usaha PT Telkom (Persero) Tbk ini dinilai terlalu diandalkan jadi tumpuan pendapatan bagi induknya.

Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom. Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel.

Bahkan, lantaran besarnya untung Telkomsel, Erick melontarkan wacana kalau operator seluler itu lebih baik jadi BUMN tersendiri ketimbang jadi anak usaha Telkom.

Karena terlalu mengandalkan Telkomsel, kata Erick, membuat Telkom malah kurang gesit dalam bisnisnya yang dinilai ketinggalan zaman.

Baca juga: Erick Thohir Sindir Telkom, Terlalu Bergantung Telkomsel Hingga Punya Perguruan Tinggi

“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020) lalu.

Menilik laporan kinerjanya, Telkomsel memang selalu menyumbang laba sangat besar bagi induknya itu. Bahkan, laba Telkomsel masih lebih besar dibandingkan untung dari bank BUMN.

Dikutip dari Annual Report Telkomsel 2018, Telkomsel membukukan laba sebesar Rp 25,53 triliun dari total pendapatan Rp 89,24 triliun.

Di tahun 2017, Telkomsel bisa mencatatkan laba sebesar Rp 30,39 triliun. Lalu berturut laba pada tahun 2016 sebesar Rp 28,19 triliun, tahun 2015 sebesar Rp 22,36 triliun, dan tahun 2014 sebesar Rp 19,39 triliun.

Bandingkan dengan kinerja laba bank-bank BUMN yang selama ini jadi barometer BUMN yang selalu mencetak laba besar.

Baca juga: Erick Thohir “Sentil” Telkom

Bank-bank pelat merah selama ini jadi deretan penyumbang dividen terbesar bagi APBN. Selain itu, kinerja bank BUMN juga terus mengalami pertumbuhan pesat, baik dari sisi aset maupun laba.

Sebagai contoh Bank BNI, pada tahun 2018 BNI mampu membukukan laba sebesar Rp 15,09 triliun. Lalu berturut-turut laba BNI pada tahun 2017 sebesar Rp 13,77 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 11,41 triliun, dan laba tahun 2015 sebesar Rp 9,14 triliun.

Besaran laba dalam 4 tahun berturut-turut BNI ini jauh di bawah untung yang dibukukan Telkomsel di periode yang sama.

Kemudian jika dibandingkan dengan Bank Mandiri, laba Telkomsel juga masih lebih tinggi dibandingkan untung bank BUMN beraset terbesar ini.

Bank Mandiri pada tahun 2018 mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 25,02 triliun. Selanjutnya capaian laba berturut-turut pada tahun 2017 sebesar Rp 20,64 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 13,81 triliun, dan tahun 2015 sebesar Rp 20,33 triliun.

Baca juga: Benarkah Bisnis Telkomsel Lebih Menjanjikan ketimbang Telkom?

Untung Telkomsel di tahun 2018 ini hanya kalah oleh Bank BRI yang mencatatkan kinerja laba sebesar Rp 32,41 triliun di tahun 2018.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com