Zaharoh kini memiliki lima orang karyawan yang mana dua orang mengerjakan batik cetak dan 3 orang lainnya mengerjakan batik tulis.
Pada tahun 2019, Zaharoh meningkatkan pinjamannya menjadi Rp 10 juta. Ia berharap dengan pinjaman modal usaha tersebut, ia mampu mengembangkan usahanya hingga keluar kota atau bahkan sampai ke luar negeri.
“Pemasaran saat ini sekitar Jakarta, pernah juga kirim ke Malang dan Surabya. Sejauh ini pemesanan masih melalui Whatsapp, padahal sudah dikasih pelatihan berjualan ke Tokopedian dan Buklapak. Tapi lebih enakan yang pesan lewat Whatsapp. Cepat responnya,” jelasnya.
Meski melakukan pesanan melalui Whatsapp, Zaharoh mengaku sejauh ini belum ada pembeli iseng.
Ia berharap usaha batiknya akan terus dibina dalam pemasarannya. Ini karena ia memimpikan usaha batiknya bisa menjajal pasar ekspor.