Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun, Impor Migas RI Melonjak 19,95 Persen

Kompas.com - 17/02/2020, 13:52 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) meleporkan, neraca dagang sektor migas mengalami defisit sebesar 1,18 miliar dollar AS pada Januari 2020.

Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan Januari 2019 yang mengalami defisit sebesar 421 juta dollar AS.

Defisit neraca dagang migas pada Januari 2020 juga lebih tinggi dibandingkan Desember 2019 yang mengalami defisit sebesar 1 miliar dollar AS.

Baca juga: Januari 2020, Neraca Dagang RI Defisit 864 Juta Dollar AS

Realisasi perdagangan sektor migas juga menjadi penyebab utama neraca dagang Januari 2020 mengalami defisit sebesar 864 juta dollar AS.

Sebab, sektor non migas justru mencatatkan surplus sebesar 317 juta dollar AS.

Defisit neraca migas pada Januari 2020, diakibatkan ekspor yang turun lebih tajam, sementara impor migas justru mengalami kenaikan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor migas sepanjang Januari 2020 sebesar 805,9 juta dollar AS, anjlok 34,7 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 1,2 miliar dollar AS.

"Nilai ekspor Januari 2020 turun 3,71 persen. Ekspor migas turun 34,73 persen, sementara non migas turun lebih landai, yakni 0,69 persen," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Sektor Migas Jadi Biang Kerok Ekspor Januari 2020 Turun 3,71 Persen

BPS juga mencatat volume ekspor migas mengalami penurunan sebesar 12,03 persen. Yakni, dari 2,4 juta ton pada Januari 2019 menjadi 2,1 juta ton pada Januari 2020.

Kemudian, nilai impor migas sepanjang Januari 2020 sebesar 1,9 miliar dollar AS, naik 19,95 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan nilai sebesar 1,65 milir dollar AS.

Berdasarakan data yang dimiliki BPS, melonjaknya impor migas utamanya diakibatkan meroketnya nilai impor gas sebesar 107,86 persen.

"Impor migass naik 19,95 persen. Nilai impor minyak mentah naik 12,78 persen, nilai hasil minyaknya naik 7,8 persen. Tetapi yang paling utama peningkatan nilai gas, naiknya lumayan tinggi kalau dibandingkan year on year (secara tahunan), 107 persen," ucap Suhariyanto.

Secara lebih rinci, realisasi impor minyak mentah sepanjang Januari 2020 sebesar 514 juta dollar AS, naik 12,78 persen.

Kemudian, impor hasil minyak sebesar 1,1 miliar dollar AS tumbuh 7,89 persen.

Adapun impor gas sebesar 369 juta dollar AS, meroket 107,86 psrsen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com