Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Properti Juga Rambah Bisnis Kamar Hotel

Kompas.com - 21/02/2020, 18:15 WIB
Muhammad Idris,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Menyandang status sebagai BUMN dengan aset raksasa, Telkom menggarap banyak bisnis lewat puluhan anak dan cucu usahannya.

Usaha anak-anak perusahaannya tersebar di berbagai bidang, beberapa di antaranya tak terkait sama sekali dengan bisnis utamanya. Telkom bahkan tercatat mengelola perguruan tinggi, yakni Telkom University di Bandung.

Baca juga: Ternyata Telkom Juga Rambah Bisnis Penggilingan Padi

Unit usaha lain yang dikelola Telkom yakni perhotelan. Telkom memiliki jaringan hotel dengan brand Nexa. Pengelolanya  PT Telkom Property yang merupakan anak perusahaan Telkom.

Dikutip dari laman resmi PT Telkom Property, Jumat (21/2/2020), setidaknya ada tiga hotel yang dikelola di bawah Telkom Group sebagai holding di bawah jaringan Nexa.

Hotel-hotel berbintang milik Telkom antara lain Mercure Nexa Pettarani di Makassar. Lalu ada The Silk Art & Design Hotel dan Mercure Nexa Hotel, keduanya berada di Kota Bandung.

Hotel-hotel ini mengusung konsep digi hotel, sekaligus diklaim menawarkan konsep customer experience berupa layanan DIGI Hotel dan internet hingga 100 Mbps untuk para tamunya.

Selain hotel, lewat Telkom Property, Telkom Group juga merambah bisnis apartemen di Bekasi yakni Tamansari Urbano di Bekasi, kemudian developer perumahan The Gayungsari di Surabaya.

Baca juga: Erick Thohir Sering Sindir Telkom, Ini Alasannya

Telkom Property merupakan anak usaha yang didirikan Telkom untuk memaksimalkan aset-asetnya di seluruh Indonesia, khususnya aset properti, baik tanah maupun bangunan.

Kantor Telkom Property berada di Graha TelkomProperty yang berlokasi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Erick Thohir mengaku heran bagaimana banyak peluang yang disebutnya sebagai new oil atau minyak baru seperti bisnis komputasi awan yang belum digarap serius oleh Telkom.

Erick menilai Telkom harus bisa mentransformasikan bisnisnya ke digital. Hal ini perlu dilakukan agar Telkom tak tergerus zaman.

“Kekuatan Telkom luar biasa, jaringan dan database-nya, sayang sekali database ini atau jaringan ini diambil asing,” kata Erick.

Menurut pemilik Mahaka Media ini, laba dari Telkom justru malah lebih banyak disumbang dari anak usahanya, yakni PT Telkomsel.

Baca juga: Erick Thohir Sindir Telkom, Terlalu Bergantung Telkomsel hingga Punya Perguruan Tinggi

Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom. Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel yang juga jadi pemegang saham Telkomsel.

Menurut Erick, meski sebagai BUMN besar dengan sumber daya mumpuni, Telkom dinilainya kurang banyak berinovasi menggenjot pendapatan dari segmen lain, seperti data cloud di dalam negeri yang malah banyak digarap perusahaan asing.

“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com