Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Ada 30 Investor Tertarik pada Proyek Ibu Kota Baru

Kompas.com - 26/02/2020, 14:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, ada 30 investor asing dan dalam negeri yang tertarik berinvestasi pada mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru.

"Banyak investor partner tertarik bangun ibu kota negara ini. Saya baru dikirim list-nya sudah hampir 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi. Mereka ada dari dalam negeri dan luar negeri," kata Luhut di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Para investor itu akan terlibat dalam pembangunan proyek ramah lingkungan. Sebab, menurut Luhut, IKN ini akan diterapkan green energy atau energi ramah lingkungan.

Baca juga: Investor Swasta Belum Lirik Proyek Ibu Kota Baru

Luhut menambahkan, investor yang terlibat dalam pembangunan IKN tersebut ada yang bergerak di bidang transportasi, listrik, perusahaan pompa air, dan masih banyak lagi yang tak bisa dia sebutkan.

"Semua kita minta dengan high kualitas. Kita tidak mau ada tidak green di sana," katanya.

Sementara, investor dari luar negeri, ada sinyal dari Amerika Serikat ingin berinvestasi. Adapun, Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura, Inggris, Australia, dan China, lebih dulu menyatakan minat untuk berinvestasi pada proyek ibu kota baru.

"Kami akan laporkan ke presiden detail jam 2 siang ini. Nanti di sini akan kita bikin private sector. Di sini mungkin kalau Anda dengar banyak sekali investor yang berminat," ujarnya.

Baca juga: 2021, Pemerintah akan Bangun Bandara di Ibu Kota Baru

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut, ibu kota negara dipindah ke sebagian wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU). Ibu kota baru bakal berdiri di atas lahan seluas 225.000 hektar.

Untuk tahap awal pembangunan yang digadang-gadang bakal dimulai semester II 2020 tersebut akan menggunakan dana APBN.

Sisanya, untuk fasilitas lainnya, seperti hiburan, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com