Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Penurunan IHSG, BEI Minta Investor Bersikap Rasional

Kompas.com - 13/03/2020, 13:48 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Selama sepekan, perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan koreksi negatif.

Alhasil, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan berbagai langkah untuk mengatasi penurunan lebih dalam karena aksi jual investor.

Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI mengatakan, hal serupa terjadi di negara-negara tetangga, maka dari itu diharapkan dengan beberapa kebijakan yang diberlakukan bisa mendorong investor lebih rasional.

Baca juga: Penutupan Perdagangan Sesi Pertama, IHSG dan Rupiah Kompak Rontok

"Oleh karena itu, kita coba agar investor itu lebih rasional. Jangan ikutan panik lihat satu yang menjual, lalu ikut-ikutan menjual tanpa melihat dan mempertimbangkan rasionalnya," ungkap Inarno saat ditemui di Bursa Efek, Jumat (13/3/2020).

Inarno menjelaskan, sebelumnya bursa dan OJK telah memberlakukan kebijakan pelarangan short sell, rencana buyback , halt trade dan auto reject. Hal ini diharapkan bisa meredam gejolak pasar.

"Apa yang kita lakukan mudah-mudahan itu yang terbaik. Kita flashback ke belakang, ada larangan short sell, lalu juga auto reject," jelasnya.

Inarno menyebut tindakan menjual saham secara ikut-ikutan akan membuat pelemahan semakin mendalam. Padahal pada prinsipnya ada banyak perusahaan yang berkinerja baik.

Baca juga: Pembukaan Perdagangan, IHSG Jeblok Lagi

"Ini supaya at least investor itu tidak ikut-ikutan menjual. Karena Pada prinsipnya kalau kita lihat secara mendalam banyak sekali perusahaan yang cukup baik dan sayang kalau dijual dalam harga sekitaran ini," jelasnya.

Sementara itu Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Hasan Fawzi mengatakan auto reject bawah asimetris efektif mencegah dan menunda kepanikan karena investor memiliki waktu untuk berpikir rasional

"Kalau auto reject asimetris ini saya rasa efektif untuk mencegah dan menunda kepanikan, karena investor mendapat waktu saat halting untuk berpikir ulang apakah keputusan melakukan penjualan akan tetap dilakukan atau sementara waktu dia berpikir ulang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com