Sentimen negatif juga datang dari Amerika Serikat, yang mengalami tekanan dimana jumlah kasus virus corona di AS sudah mencapai 300 orang.
"Kasus di New York itu 300 an lebih . Wuhan waktu jumlah terjangkit 500 an orang melakukan shutdown ekonomi. Jadi pasar berspekulasi kalau New York akan shutdown ekonomi juga," sebutnya.
Menurut dia, kebijakan the Fed yang secara ekstrim memotong suku bunga 100 bps dan memberi stimulus 700 miliar dollar AS justru membuat pasar khawatir.
"Tapi pasar juga sedikit khawatir, jangan-jangan ada sesuatu yang darurat sehingg Fed harus memotong bunga setinggi itu. Melihat hal-hal itu sih agak berat bagi IHSG untuk bangkit," katanya.
Baca juga: BPJamsostek Siap Masuk Ke Pasar Modal untuk Borong Saham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.