Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Keluarga di Kampung, Kementerian BUMN: Kita Jangan Mudik!

Kompas.com - 29/03/2020, 17:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN meminta masyarakat untuk tidak mudik Lebaran di tahun ini guna menekan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19. Mudik gratis sendiri sudah pasti ditiadakan.

"Kami cukup sedih akhirnya terpaksa membatalkan mudik gratis yang dilakukan oleh BUMN yang telah dilakukan bertahun-tahun selama ini," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/3/2020).

Menurut dia, Menteri BUMN Erick Thohir, juga sudah meminta agar Lebaran di tahun 2020 tak perlu dirayakan di kampung halaman.

"Seperti kata Pak Erick, kita jangan mudik, kita jaga keluarga kita di kampung maupun di kota," ujar Arya.

Baca juga: Erick Thohir Batalkan Mudik Gratis, Dananya Digunakan Untuk Tangani Corona

Jika mengacu pada data yang ada, menurut dia, setidak ada sekitar 275 ribu pemudik yang akan dipulangkan lewat program mudik gratis BUMN di tahun ini sebelum kemudian dibatalkan.

Karena ada pembatalan program mudik gratis BUMN, maka dana yang sedianya untuk memberangkatkan para pemudik ini dialihkan untuk membantu penanganan virus corona.

"Kita tetap harus berada di tempat masing-masing. Tetap melakukan isolasi diri di rumah, tetap stay safe di rumah," ungkap Arya.

Aktivitas berdiam diri di rumah dan tidak melakukan perjalanan jauh, kata Arya, berkontribusi besar untuk membantu pemerintah membatasi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Fakta Lengkap Skenario Pemerintah, Tidak Mudik Tidak Piknik Lebaran 2020

"Tanpa gotong royong, tidak akan selesai masalah ini. Kuncinya adalah gotong-royong dan bersama-sama bersatu melawan corona," kata Arya.

Bangun bilik desinfektan di terminal

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan mudik gratis pada masa Angkutan Lebaran 2020.

Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona ke berbagai daerah.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, dengan dibatalkannya mudik gratis maka pihaknya memiliki anggaran sebesar Rp 40 miliar yang bisa dialokasikan untuk program lain.

Selain mudik gratis, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub memiliki anggaran sebesar Rp 160 miliar yang dapat direalokasikan akibat penyebaran virus corona.

Maka, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub total memiliki anggaran yang dapat direalokasikan sebesar Rp 200 miliar.

"Menyangkut realokasi anggaran, kita memang sudah exercise beberapa penyesuaian anggaran. Karena beberapa program kita yang kontraktual ada yang dibatalkan jumlahnya sekitar Rp 160 miliar. Lalu revisi kegiatan mudik gratis ada sekitar Rp 40 miliar," kata Budi dalam video conference, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Kemenhub Sebut Banyak Orang yang Sudah Mudik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com