Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini Diproyeksikan Bakal Lanjutkan Pelemahan

Kompas.com - 02/04/2020, 08:48 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah usai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (1/4/2020), hari ini Kamis(2/4/2020) IHSG diproyeksikan bakal menajutkan pelemahannya.

IHSG kemarin ditutup pada level 4.466,03 atau turun 72,89 poin (1,61 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 4.358,93.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pelemahan IHSG kemarin diakibatkan munculnya skenario terburuk yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

“Kementerian Keuangan memproyeksikan pertmbhan ekonomi yang berpotensi di level -0,4 prsen dan rupiah yang bisa tembus ke Rp 20.000 per dollar AS. Ini menimbulkan kekhawatiran apalagi pasien corona terus bergerak naik,” kata Hans kepada Kompas.com.

Baca juga: Harga Saham Turun, Bos BCA dan 2 Direksi Lakukan Aksi Beli BBCA

Hal tersebut juga dinilai akan membawa sentimen pada IHSG hari ini. Belum lagi sentimen negatif dari pelemahan bursa saham Eropa dan AS yang kemarin ditutup pada zona merah juga akan menambah tekanan pada IHSG.

“Kelihatannya indeks akan terkoreksi kembali, karena pasar global khawatir kemungkinan aktivitas ekonomi yang akan di lockdown lebih lama akibat virus corona,” kata Hans.

Hans mengatakan penyebarannya virus corona di seluruh dunia sudah mencapai 900.000 dan 200.000 ada di AS. Kondisi ini menyebabkan indeks pasar global mengalami pelemahan.

Belum lagi pengumuman Presiden AS, Donald Trump yang menyatakan puncak pandemi virus corona akan berlangsung selama dua pekan mendatang.

“Selain itu, pejabat gedung putih yang meninggal akibat virus corona juga cukup tinggi dan ini menyebabkan kekhawatiran pasar,” jelasnya.

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks saham AS terpantau merah dimana Dow Jones Industrial Average turun 4,49 persen, S&P 500 juga turun 4,41 persen dan Nasdaq juga turun 4,41 persen. Dollar Index juga mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.

Di sisi lain, indeks saham Eropa uga terpantau merah. Indeks FTSE turun 3,83 persen, dilanjutkan oleh Xetra Dax yang juga turun 3,94 persen. Hans menilai penurunan indeks saham Eropa karena penyebaran corona yang semakin meluas.

“Indeks saham Eropa melemah karena kasus penyebaran virus corona di negara tersebut cukup kuat,” ungkapnya.

Hans memproyeksikan IHSG hari ini akan berada pada level suport 4.416 sampai dengan level 4.317, sementara resisten-nya berada pada level 4.627 sampai dengan level 4.700.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com