KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin limpo mengajak para petani dan pimpinan daerah untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Program ini dikendalikan aturan main yang cukup ketat karena diawasi langsung para pimpinan daerah. Kalau termanfaatkan dengan baik, petani tidak perlu lagi ngambil pinjaman dari mana-mana yang berbunga besar,” kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu dalam jangka pendek, penyaluran KUR juga diharapkan dapat menangkal dampak coronavirus disease 2019 (Covid-19).
“Sektor pertanian tidak boleh goyah. KUR ini sebagai upaya pencegahan dampak Covid-19 pada perekonomian petani,” kata Syahrul.
Baca juga: Alokasi Dana KUR Pertanian Naik, Serapan di Jateng Capai Rp 1,87 Triliun
Untuk diketahui, KUR mengalokasikan Rp 50 triliun untuk sektor pertanian.
Kemudian berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, jumlah realisasi pelaku usaha tani yang mengakses KUR per 3 April 2020 berjumlah lebih dari Rp 13.2 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 477.447 orang.
Sejauh ini, Bank BRI tercatat sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 8,4 triliun, Bank BNI sebesar Rp 1,1 triliun, Bank Mandiri Rp 1,5 triliun, dan bank lainnya (plus bank daerah) Rp 745 miliar.
Lebih lanjut Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, penyerapan KUR pertanian masih didominasi sektor hulu, yang dianggap lebih mudah diakses karena tidak memerlukan agunan.
Baca juga: KUR Alsintan Dorong UPJA Bekerja Lebih Profesional
“Petani wilayah Jawa Timur (Jatim) khususnya Kabupaten Bojonegoro, memanfaatkan KUR dengan antusias. Mereka telah memanfaatkan Rp 34,8 miliar,” kata Edhy.
Edhy menekankan, dana KUR dapat dimanfaatkan petani untuk mengembangkan budidaya komoditas pertanian, tanaman hortikultura, perkebunan, serta peternakan.
“Syarat mendapat KUR pertanian cukup mudah. Petani hanya diharuskan memiliki lahan garapan produktif, rancangan pembiayaan anggaran, dan sejumlah syarat untuk kepentingan BI Checking,” kata Edhy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.