JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah Tbk (TINS) baru saja merilis laporan keuangan tahun 2019, Rabu (15/4/2020). Di luar rugi bersih Rp 611,28 miliar di tahun 2019, manajemen Timah merevisi data laporan keuangan tahun 2018 yang disajikan kembali.
Mengutip Kontan.co.id, Kamis (16/4/20200, manajemen Timah melakukan revisi yang cukup signifikan. Bila sebelumnya laba bersih TINS per 31 Desember 2018 berjumlah Rp 531,35 miliar, kini nilainya direvisi menjadi Rp 132,29 miliar.
Revisi itu menyebabkan laba bersih TINS tahun 2018 turun 73,67 persen jika dibandingkan perolehan tahun 2017 yang sebesar Rp 502,43 miliar.
Sebelum revisi, laba bersih TINS tahun 2018 naik 5,76 persen jika dibandingkan perolehan tahun 2017.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Ada Bos BUMN yang Tak Mengerti Laporan Keuangan
Jika kesalahan pencatatan itu tidak terjadi, mungkin harga saham TINS jelang pengumuman laporan keuangan tahun 2018 juga tidak akan melonjak signifikan.
Sebagai catatan, laporan keuangan TINS tahun 2018 diumumkan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Maret 2019. Menurut catatan Kontan, harga saham TINS sempat melonjak 158,87 persen antara periode 28 November 2018 hingga 25 Februari 2019.
Harga saham TINS pada 28 November ditutup di posisi Rp 620.
Berangsur-angsur harga saham TINS menanjak hingga ke level Rp 1.605 per saham, pada 25 Februari 2019.
Lonjakan harga saham TINS kala itu disertai kenaikan volume perdagangan sahamnya yang cukup signifikan.
Menanggapi hal ini, Kontan mencoba menghubungi Direktur Utama TINS, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani. Namun hingga berita ini diturunkan, manajemen TINS belum memberikan jawaban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.